Perang Agama Bisa Pecah di Nigeria

Tentara Nigeria
Sumber :
  • questionmarkmag.com

VIVAnews - Tragedi pengeboman gereja di Nigeria pada hari Natal lalu dapat memicu konflik klasik antara dua agama besar di negara tersebut. Konflik agama ini mungkin timbul jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan terhadap para pelaku pengeboman pada hari Natal lalu.

Dilansir dari CNN, Kamis 29 Desember 2011, rakyat Kristen Nigeria sudah hilang kepercayaan terhadap pemerintah berkuasa. Menurut mereka pemerintah terlalu lembek dan tidak mampu melindungi rakyatnya. Sebuah kelompok Kristen mengatakan akan melakukan tindakan tegas dan membalas setiap serangan militan Islam terhadap mereka.

"Komunitas Kristen telah hilang kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah dalam melindungi kebebasan beragama dan hidup. Menurut konsensus kami, komunitas Kristen di seluruh Nigeria tidak punya pilihan lain selain membalas jika ada serangan lagi terhadap anggota, gereja dan properti kami," kata Pastur Ayo Oritsejafor, presiden Asosiasi Kristen Nigeria.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Sebelumnya pada Natal lalu, bom meledak di gereja di kota Abuja, menewaskan 40 orang. Penyelidik mengatakan bahwa pelaku kemungkinan adalah kelompok radikal Islam Boko Haram. Kelompok ini juga bertanggungjawab atas pengeboman di kantor PBB Abuja, Agustus lalu, menewaskan 25 orang dan penyerangan di kota Damaturu, November, menewaskan lebih dari 100 orang.

Menyusul tragedi ini dikhawatirkan akan terjadi saling balas serangan antara dua kelompok agama. Jika demikian, maka konflik umat beragama yang dulu pernah terjadi di Nigeria dapat timbul kembali.

Sebanyak 150 juta warga Nigeria terbagi dua, umat Kristen di Selatan dan Islam di Utara. Selama bertahun-tahun di masa lalu, kedua kelompok ini terlibat konflik berdarah.

"Kami khawatir situasi ini berujung pada perang agama dan Nigeria tidak akan pernah selamat. Sekali lagi saya katakan, sudah cukup!" kata sekretaris jenderal Asosiasi Kristen Nigeria, Saidu Dogo, dilansir dari Daily Mail.

Menanggapi penyerangan tersebut, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan meminta seluruh umat beragama tidak terpancing dan membantu pemerintah dalam proses penyelidikan. Pesan ini dinilai kurang tegas oleh para pemuka agama Kristen. Selain itu, mereka juga menyayangkan sikap para pemimpin Muslim di utara yang tidak mengutuk penyerangan tersebut.

"Kebanyakan para pemimpin agama, suku dan politik di Utara tidak dengan terbuka mengutuk aktivitas ekstremis Boko Haram. Mereka bertanggungjawab atas apa yang terjadi, karena tidak mengambil langkah konkrit untuk mencegah hal ini," kata kelompok gereja.

Presiden Jonathan mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan tindakan lebih konkrit dalam mencegah konflik. "Yang terbaik saat ini adalah para pemimpin agama, suku, pemuda dan wanita untuk bekerjasama dan membantu pemerintah," kata Jonathan. (umi)

Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks
Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024