Israel Gencar Bangun Pemukiman Yahudi

Pembangunan pemukiman Yahudi Gilo di Yerusalem.
Sumber :
  • REUTERS/Baz Ratner

VIVAnews - Pemerintah Israel mengumumkan pada Selasa malam, 1 November 2011, akan mempercepat dan memperluas pembangunan pemukiman di wilayah Palestina, berdasarkan perbatasan 1967. Selain itu, Israel juga akan menunda pembayaran pajak bea cukai kepada Palestina.

Dilansir dari laman Jerusalem Post, hal ini dilakukan menyusul diterimanya Palestina sebagai anggota Badan Pendidikan, Budaya dan Ilmu Pengetahuan PBB, UNESCO, Senin lalu. Keputusan ini dianggap timpang oleh Amerika Serikat dan sekutunya, karena Palestina belum diakui sebagai negara oleh PBB.

Menurut laporan, pembangunan yang telah disetujui berjumlah 1.650 unit di pemukiman Yahudi di timur Yerusalem, 327 unit di dua pemukiman Tepi Barat, 277 unit di Efrat dan 50 unit di Ma'aleh Adumim. Pembangunan semua unit ini tinggal menunggu persetujuan akhir yang akan diberikan tidak lama lagi.

Keputusan Israel ini langsung diprotes keras oleh pemerintah Palestina. Juru Bicara Presiden Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudaineh, mengatakan langkah Israel ini akan merusak rencana perdamaian kedua negara yang dimediasi oleh kuartet Timur Tengah.

Pembangunan pemukiman telah sejak lama menjadi momok bagi upaya perundingan kedua negara. Tahun lalu perundingan damai berhenti setelah Israel mencairkan moratorium dan kembali membangun pemukiman di kawasan Palestina.

Rencana penundaan pembayaran pajak Israel untuk Palestina juga dinilai merugikan. Rudaineh menyerukan kepada Kuartet yang terdiri dari AS, PBB, Uni Eropa dan Rusia untuk turun tangan menangani hal ini.

"Pembekuan pajak milik pemerintah Palestina adalah bentuk provokasi dan pencurian terhadap uang kami. Kami menyerukan Kuartet untuk menghentikan praktek ini, yang akan berdampak buruk di kawasan," kata Rudaineh.

Setiap bulannya Israel membayar kepada Palestina puluhan juta dolar AS untuk pajak cukai. Pajak ini merupakan salah satu pemasukan terbesar dari Palestina yang menderita akibat berbagai embargo yang dijatuhkan AS.

Israel sebelumnya juga pernah membekukan pembayaran pajak kepada Palestina pada Mei lalu. Pembekuan dilakukan setelah faksi Fatah dan Hamas menandatangani perjanjian rekonsiliasi dan pembentukan pemerintahan bersama. Langkah ini membuat Israel berang.

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
Ilustrasi madu

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024