AS Berharap RI Selidiki Tuntas Gejolak Papua

Asisten Menlu AS, Kurt Campbell
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Amerika Serikat berharap gejolak yang ada di Papua dalam beberapa pekan terakhir bisa diatasi melalui penyelidikan yang menyeluruh dan berkeadilan. Selain mendukung upaya-upaya dialogis, AS juga berharap pemerintah Indonesia bisa menerapkan langkah yang sangat hati-hati terkait masalah di Papua.

Demikian harapan dari Kurt Campbell, Asisten Menteri Luar Negeri AS Bidang Asia Timur dan Pasifik. Dalam diskusi terbatas dengan sejumlah wartawan di Jakarta hari ini, Campbell menyatakan bahwa AS turut memberi perhatian atas perkembangan yang terjadi di Papua, yang dalam beberapa pekan terakhir dilanda aksi kekerasan dan penembakan misterius.  

"Kami menyadari bahwa ini adalah isu yang sangat luar biasa sensitif. Amerika Serikat menaruh perhatian dengan sangat bijak sembari tetap memandang Indonesia sebagai mitra penting, namun kami juga sangat berharap bisa melihat isu di Papua dapat ditangani secara efektif dan dengan bertanggungjawab," kata Campbell. 

"Kami percaya bahwa setiap kali ada tuduhan atau insiden, maka harus diadakan penyelidikan secara menyeluruh dan bisa memenuhi rasa keadilan dan kami berharap bahwa, seperti yang kita saksikan dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah bisa menerapkan langkah yang ekstra hati-hati untuk menjamin keselamatan bagi semua orang yang tinggal dan bekerja di Papua," lanjut Campbell.

Dia juga menegaskan bahwa AS berkomitmen kuat mendukung integritas teritorial Indonesia di Papua, termasuk otonomi khusus yang telah diterapkan sejak awal era reformasi di Indonesia. "Kami juga mendukung terciptanya dialog yang lebih erat dengan berbagai pemangku kepentingan dan kelompok di Papua maupun dengan pemerintah pusat di Jakarta," kata Campbell.

Dia mengaku isu itu juga dibahas dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, di Pejambon Selasa pagi. "Kami tegaskan bahwa posisi AS tidak berubah. Ini adalah prinsip pokok dari pendekatan kami dan saya telah bertukar pandangan dengan sangat berguna dengan Menteri Luar Negeri [Marty Natalegawa]," kata Campbell. Selain menemui Natalegawa, Campbell direncanakan juga bertamu ke Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Djoko Suyanto.

Menurut catatan VIVAnews, dalam dua minggu terakhir terjadi empat kali peristiwa penembakan misterius yang menwaskan delapan orang. Korban terakhir adalah Kapolsek Mulia, Puncak Jaya, AKP AKP Dominggus Oktavianus Awes. Dia tewas ditembak oleh orang tak dikenal setelah merebut senjata yang dibawanya pada Senin, 24 Oktober 2011.

Selain penembakan misterius, situasi di Papua juga memanas akibat pembubaran paksa Kongres Rakyat Papua III. Dalam peristiwa itu, ditemukan enam orang tewas. Hingga saat ini belum terungkap siapa yang bertanggungjawab atas tewasnya orang-orang tersebut.

Kunjungan Campbell ke Jakarta juga untuk membahas persiapan lawatan Presiden AS, Barack Obama, ke Bali November mendatang. Selain menghadiri pertemuan dengan para pemimpin ASEAN dan Konferensi Asia Timur di Bali, Obama juga akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara bilateral.

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan
Gedung Merah-Putih KPK

KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya

Presiden terpilih Prabowo Subianto, dikatakan tidak perlu menyetor nama-nama calon menteri, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Apalagi nama-nama itu distabilo tertentu.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024