Tuntut Reformasi, Aktivis Kemping di London

Gerakan kuasai Bursa Efek di London
Sumber :
  • REUTERS/Luke MacGregor

VIVAnews - Ratusan aktivis mendirikan tenda di depan Katedral St Paul, kota London, Inggris, menuntut reformasi ekonomi di negara tersebut. Pergerakan mereka terinspirasi oleh gerakan serupa di Amerika Serikat yang dikenal dengan nama Kuasai Wall Street.

Dilansir dari laman CNN, Selasa 18 Oktober 2011, sekitar 150 tenda berdiri di trotoar depan katedral. Mereka adalah aktivis gerakan Kuasai Bursa Saham London yang berdemo Minggu lalu namun gagal.

Mereka mengatakan akan tetap berkemah, menunggu aksi selanjutnya. Polisi berjaga di sekitar tenda, belum dilaporkan adanya kericuhan karena sejauh ini aksi yang mereka lakukan adalah aksi damai.

Tuntutan mereka sama dengan massa di AS yang menginginkan adanya reformasi ekonomi demi perbaikan kesejahteraan rakyat. Sistem keuangan Inggris juga dituntut untuk berubah. Dari sistem kapitalis menjadi sistem kerakyatan.

"Kami akan tetap disini. Kami adalah gerakan solidaritas. Kami ingin mengganti kelompok G7 menjadi kelompok G tujuh miliar. Kami ingin demokrasi global, pemerintahan rakyat, untuk rakyat. Bukan pemerintahan yang hanya memuaskan bank besar," kata seorang aktivis Bryn Phillips.

Sejarawan Farhan Rasheed yang juga turut serta dalam gerakan tersebut, mengatakan mereka menuntut sistem keuangan yang baru. Rasheed mengatakan sistem keuangan sekarang hanya berfokus pada untung besar, melainkan apa gunanya bagi kehidupan masyarakat.

"Rakyat membeli barang, membeli, terus membeli sampai rumah mereka penuh dan uang mereka habis. Mereka berhenti membeli dan penjualan menukik, perusahaan pailit dan ekonomi hancur. Ini pernah terjadi pada 1990an, 1980an dan 1970an. Ini tengah terjadi sekarang, dan lebih buruk lagi," kata Rasheed.

Belum jelas sampai kapan mereka akan berkemah dan kapan demonstrasi selanjutnya akan dilakukan. Seperti gerakan Kuasai Wall Street di AS, gerakan Kuasai Bursa Efek London tidak memiliki pemimpin. Gerakan ini diklaim telah menyebar ke berbagai negara.

"AS memulainya, dan sekarang menjadi gerakan global, lebih dari 80 negara. Bersatulah, semi kebaikan," kata seorang pensiunan, David Norman, 71, yang juga turut serta dalam demo. (umi)

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman
Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024