Nama Tak Populer Cenderung Langgar Hukum

VIVAnews - Menurut sebuah penelitian, anak laki-laki di Amerika Serikat (AS) yang memiliki nama populer seperti Michael dan David cenderung jarang melakukan tindak kriminal dibanding mereka yang menyandang nama yang jarang digunakan, seperti Ernest atau Ivan.

David E. Kalist dan Daniel Y. Lee dari Universitas Shippensburg, Pennsylvania, membandingkan nama depan remaja laki-laki yang bernama populer dan yang tidak. Peneliti mengkonstruksikan rumusan indeks nama populer (PNI) untuk tiap nama.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Misalnya, PNI untuk nama 'Michael' adalah 100, nama ini adalah nama yang paling banyak dipakai orang dalam periode tersebut. PNI untuk nama 'David' adalah 50, separuh dari PNI 'Michael'. Sedangkan, nama-nama seperti 'Alec', 'Ernest', 'Ivan', 'Kareem', dan 'Malcolm', masing-masing ber-PNI 1.

Hasil menunjukkan bahwa, tanpa mengaitkannya dengan ras, remaja dengan nama tak pasaran cenderung terlibat dalam tindak kriminal. Penyandang nama tak populer tersebut diasosiasikan sebagai remaja pelaku kejahatan baik yang berkulit hitam maupun putih.

Penemuan yang diumumkan Rabu, 28 Januari 2009, diungkap secara terperinci dalam jurnal Social Science Quarterly.

Bagaimana jika penyandang nama-nama itu tidak menyebabkan aksi kejahatan? Peneliti mengatakan, "Mereka tetap terhubung dengan faktor yang meningkatkan kecenderungan untuk melakukan kejahatan, seperti suasana rumah yang tidak kondusif, penduduk di suatu kota dengan status sosial-ekonomi rendah, dan keluarga dengan orang tua tunggal."

"Dan juga, remaja dengan nama tak pasaran cenderung melakukan kriminalitas karena mereka diperlakukan secara berbeda oleh sesama mereka, sehingga mereka sulit menjalin persahabatan," tulis pernyataan penerbit dalam jurnal tersebut.

"Remaja dengan nama tak pasaran juga cenderung bertindak onar karena sadar atau tidak sadar mereka tidak menyukai nama mereka."

Penulis menyimpulkan bahwa penemuan ini dapat membantu kepolisian mengidentifikasi individu yang berisiko tinggi melakukan atau mengulang aksi kejahatan, sehingga penyelidikan terhadap tindak kejahatan akan lebih efektif. (AP)

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024