S&P Turunkan Peringkat Utang Italia

Menteri Ekonomi Italia, Giulio Tremonti
Sumber :
  • REUTERS/Alessia Pierdomenico

VIVAnews - Lembaga pemeringkat utang Standard & Poor's menurunkan peringkat Italia satu level, dari A+/A+1 menjadi A/A-1. Tidak hanya itu, S&P menilai prospek pertumbuhan ekonomi Italia dalam katagori "negatif."

Hasil survei S&P terbaru itu dipublikasikan stasiun berita BBC, 20 September 2011. Baru-baru ini parlemen Italia telah mengesahkan pengetatan anggaran belanja negara, yang tidak populer dan berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan ini diperkirakan dapat mengurangi defisit anggaran hingga lebih dari 53 miliar euro (Rp638 triliun). Tingkat defisit Italia saat ini termasuk yang tertinggi di antara negara Eropa lainnya. Menurut Associated Press, utangnya sekitar 120 persen dari GDP.

Namun S&P tetap mengkhawatirkan kemampuan Italia menanggung beban utang, yang jumlahnya lebih besar dari nilai pendapatannya. "Kami yakin bahwa melambatnya laju aktivitas ekonomi Italia akan membuat target fiskal yang telah direvisi pemerintah sulit tercapai," kata S&P.

Kalangan pengamat pun prihatin dengan situasi moneter di Negeri Spageti itu. "Italia dinilai berada dalam tahap 'kacau balau,' kata Nicholas Spiro dari lembaga konsultasi Spiro Sovereign Strategy, yang dikutip The Wall Street Journal. "Penurunan ini membuatnya jadi lebih sulit untuk memulihkan kepercayaan atas utang Italia," lanjut Spiro. 

Italia dengan demikian menambah daftar negara Eropa yang mengalami penurunan peringkat utang. Tahun ini sudah ada Spanyol, Irlandia, Yunani dan Siprus. Situasi itu memperkuat kekhawatiran pelaku pasar uang bahwa krisis keuangan di Eropa telah mewabah.

S&P pun bahkan awal bulan lalu telah menurunkan peringkat AS, dari AAA menjadi AA+. Itu adalah kali pertama yang dialami AS.

 

 


PSI Ajukan 10 Gugatan Hasil Pileg, MK Pastikan Anwar Usman Tak Ikut Tangani
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo

Surya Paloh mengatakan, pilihan untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu merupakan keputusan yang baik.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024