- wtsinternational.org
VIVAnews - Program MBA di Amerika Serikat tahun ini dilaporkan sepi peminat. Namun demikian, kualitas para pendaftar dilaporkan justru semakin membaik.
Dilansir dari laman Wall Street Journal, Selasa 13 September 2011, peminat program MBA yang akan dimulai musim gugur tahun ini mengalami kemerosotan sebanyak 45 persen dibanding tahun sebelumnya. Menurut data yang dirilis Badan Manajemen Tes Masuk Program Pascasarjana, tahun ini adalah tahun ketiga program MBA sepi peminat.
Peminat dari sepertiga program MBA penuh dilaporkan mengalami kemerosotan hingga 10 persen. Angka ini diambil dari survei 649 program MBA dan sekolah bisnis di 331 tempat lain di seluruh dunia.
Biasanya para sarjana mengincar kursi di program MBA saat kesempatan di bursa kerja sedikit. Alternatif lainnya, mereka juga bisa mencari pekerjaan di perusahaan yang mau memberikan mereka program pendidikan gratis.
Ketidakpastian masa depan setelah lulus diduga menyurutkan minat untuk mendaftar program MBA. "Mereka akan terus bekerja sampai mereka bisa melihat ada atau tidaknya timbal balik dari investasi mereka. Mereka ingin memastikan bahwa para perekrut benar-benar melirik mereka," ujar Wendy Huber, wakil kepala sekolah bisnis University of Virginia.
Program paruh waktu juga tak luput dari masalah serupa. Tak beda jauh dari program MBA penuh, program paruh waktu juga mengalami kemerosotan peminat sebesar 46 persen tahun ini.
"Kebanyakan mereka yang mendaftar MBA adalah orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan, dan lebih sedikit tenaga profesional yang ada diantaranya," kata Isser Gallogly, wakil dekan program MBA di sekolah bisnis New York University.
Meskipun program MBA kini sepi peminat, namun kualitas para pendaftarnya berdasarkan hasil tes masuk, transkrip nilai saat sarjana, dan pengalaman kerja dilaporkan justru semakin bagus. "Anda tidak akan mendapatkan aplikasi dari mereka yang tidak serius," ujar Dave Wilson, kepala Badan Manajemen Tes Masuk Program Pascasarjana. (umi)
Ketua KPU Dilaporkan karena Diduga Lakukan Tindakan Asusila
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) karena diduga melakukan tindakan asusila.
