Pengadilan Mubarak Mulai Hadirkan Saksi

Massa membakar foto Mubarak di depan gedung pengadilan
Sumber :
  • AP Photo/Dimitri Messinis

VIVAnews - Sidang atas mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dilanjutkan di Kairo pada Senin waktu setempat. Pada sidang tersebut, dihadirkan empat saksi mata yang membenarkan digunakannya peluru tajam oleh polisi pada pergolakan di Mesir beberapa waktu lalu.

Seperti diberitakan stasiun Al Jazeera, 5 September 2011, keempat orang saksi adalah pejabat polisi yang menerima perintah langsung dari atasannya untuk mengatasi demonstrasi. Sementara itu Mubarak yang juga hadir dalam pengadilan, terlihat terbaring di tempat tidur rumah sakit.

Seorang saksi, Jenderal Hussein Saeed Mursi, dalam pengakuannya mengatakan tidak pernah menerima perintah untuk menggunakan senapan otomatis dalam menggempur demonstran. Namun dia membenarkan adanya perintah dari Ahmed Ramzi, pejabat senior kepolisian, untuk menggunakan peluru tajam.

Penggunaan peluru tajam, kata Mursi, hanya untuk polisi yang berjaga di depan Kementerian Dalam Negeri yang menjadi sasaran penyerangan demonstran. Sementara di Lapangan Tahrir, pusat demonstrasi, Mursi mengatakan polisi hanya menggunakan gas air mata, meriam air dan peluru karet.

Saksi mata lainnya yang dihadirkan secara bergantian membenarkan pernyataan tersebut. Mereka mengatakan tidak pernah ada perintah membunuh demonstran seperti yang dituduhkan oleh para jaksa penuntut. Mereka mengatakan perintah dari atasan hanyalah menembak ke udara atau mengincar kaki tanpa membunuh.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Dibantah

Jaksa penuntut berusaha untuk membuktikan bahwa Mubarak dan Habib el-Adly, mantan Menteri Dalam Negeri, memerintahkan pembunuhan kepada para demonstran. Mursi membantah hal tersebut dengan mengatakan "Tidak tahu."

Mubarak dituduh bertanggungjawab atas kematian lebih dari 800 orang demonstran pada gejolak di Mesir Januari hingga Februari lalu. Mubarak beserta anak-anaknya juga diadili atas dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang ketika dia berkuasa selama lebih dari 20 tahun.

Pengadilan tersebut berlangsung tertutup tanpa disiarkan oleh televisi swasta seperti jalannya pengadilan sebelumnya. Ruang pengadilan juga tidak dapat menampung banyak orang.

Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan

Akibatnya, ratusan keluarga korban dan demonstran terlibat kericuhan dengan pasukan keamanan di depan Akademi Polisi tempat pengadilan berlangsung. (ren)

Ilustrasi pergerakan saham

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Saham berdividen merupakan saham dari perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada para pemegang saham. Berikut ini penjelasan manfaat dan risiko saham berdividen

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024