Akibat Tweet, 2 Warga Meksiko Terancam Dibui

Logo Twitter
Sumber :
  • dailybeats.de

Pesan Penting Haedar Nashir untuk Prabowo Usai Ditetapkan Presiden Terpilih

VIVAnews - Publik Meksiko panik luar biasa. Puluhan insiden kecelakaan terjadi, setelah sebuah tweet mengabarkan adanya serangan teroris yang belakangan diketahui merupakan berita bohong. Akibatnya, dua orang pemilik akun Twitter terancam diganjar hukuman penjara 30 tahun

Dilansir dari laman Associated Press, Senin, 5 September 2011, insiden bermula saat Gilberto Martinez Vera, seorang pengajar matematika dari negara bagian Veracruz, pada 25 Agustus lalu mengirim tweet bertuliskan "saudara iparku meneleponku sambil ketakutan, katanya para pria bersenjata itu menculik lima anak dari sekolah". Tweet ini kemudian di-retweet oleh Maria de Jesus Bravo Pagola, seorang komentator radio.

Faktanya, tak ada penculikan yang terjadi pada hari itu. Menurut pengacaranya, Martinez Vera hanya menulis tweet tentang kabar yang baru didengarnya dan ternyata berita palsu. Akibat tindakan ini, keduanya terancam hukuman penjara 30 tahun. Hukuman ini akan menjadi hukuman paling serius yang pernah dijatuhkan gara-gara Twitter.

"Bagaimana mungkin mereka melakukan ini kepada saya, hanya karena me-retweet? Berita itu hanya 140 karakter. Tak masuk akal," Pagola mengeluh, sebagaimana disampaikan pengacaranya.

Gerardo Burganza dari kantor urusan dalam negeri Veracruz mengatakantweet kedua orang itu telah membuat negara bagian tersebut kacau balau. Dia mengatakan nomor telepon darurat sempat tidak bisa diakses karena terlalu banyak orangtua yang menelepon pada saat yang bersamaan. 

Jalur lalu lintas utama di Veracruz juga sempat lumpuh akibat ada terlalu banyak mobil yang memenuhi jalan. "Ada juga 26 kasus kecelakaan mobil, atau orang tua meninggalkan mobil mereka di tengah jalan dan berlarian menjemput anak mereka di sekolah. mereka pikir serangan itu terjadi di sekolah anak-anak mereka," ungkap Burganza.

Kasus ini mendapat perhatian lembaga hak asasi manusia Amnesty International, yang menuntut pembebasan Pagola serta Martinez Vera. Mereka menyalahkan reaksi berlebihan para warga Meksiko dan berpendapat bahwa penangkapan keduanya melanggar kebebasan berekspresi. 

"Kurangnya keamanan menciptakan atmosfir ketidakpercayaan. Para warga membela diri dengan menyalahkan rumor yang beredar di jejaring sosial, sementara info dalam rumor tersebut memang perlu dipertanyakan lagi kebenarannya," demikian pernyataan lembaga tersebut. (adi)

Jefri Nichol

Diduga Sindir Chandrika Chika, Jefri Nichol Disenggol Netizen Soal Kasus Narkobanya Sendiri

Tidak sedikit netizen yang justru mengingatkan Jefri Nichol bahwa ia juga pernah tersandung kasus narkoba sehingga ia tidak semestinya menyindir orang lain.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024