- Arab News
VIVAnews -- Air Zamzam tak akan lagi didistribusikan melalui tong-tong plastik untuk jemaah yang salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah. Selama bulan Ramadan ini, otoritas Arab Saudi menyediakan dispenser canggih dan higienis.
Sesuai dengan kalender Ummul Qura, bulan puasa di Arab Saudi dimulai pada 1 Agustus 2011. "Dispenser air Zamzam baru dengan standar kebersihan tinggi akan ditempatkan di sejumlah lokasi di dua masjid suci," kata pejabat yang mengurusi dua masjid suci, Abdul Mohsen bin Humaid kepada Arab News.
Drum penampung air Zamzam pada dispenser mudah dipindahkan untuk isi ulang. Namun, untuk menjaga kebersihan, drum tersebut tidak bisa dibuka kecuali oleh operator khusus yang bertanggung jawab.
Itu untuk sementara. Sebagai bagian dari upaya menjamin level higienitas tertinggi saat menangani air Zamzam, pihak Arab segera akan memasang mesin pengisian cerdas. Mesin itu akan mengidentifikasi kapasitas kontainer dan mengisinya secara otomatis, tanpa membuang setetes air pun.
Untuk diketahui, air Zamzam adalah oleh-oleh yang paling diincar para jemaah, khususnya yang berasal dari Indonesia.
Air zam-zam yang didapat dari sumber mata air di bawah Kabah diyakini berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit dan aman dikonsumsi oleh manusia walaupun tanpa dimasak terlebih dulu. Saking tenarnya, Zamzam bahkan dipalsukan. Di beberapa toko di Inggris, ditemukan air botolan yang diaku sebagai air Zamzam yang terkontaminasi arsenik.
Padahal, ekspor air Zamzam tidak diperbolehkan oleh pemerintah Saudi. Peziarah atau jemaah haji dari luar negeri hanya diijinkan mengambil dalam jumlah terbatas untuk pribadi, atau diberikan pada keluarga dan kerabat. Air disediakan gratis untuk peziarah, dan bukan produk komersial. Karena tidak dapat diekspor, penjualan air yang diaku Zamzam di seluruh dunia harus dipertanyakan. (Baca selengkapnya di sini).
ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos
Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung
