16-9-2009: Jepang Hentikan Ekspor ke Korut

Kapal Korut, Kang Nam I, saat di perairan Hong Kong
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Tepat dua tahun lalu Jepang mencekal semua ekspornya ke Korea Utara (Korut). Ini merupakan sanksi Jepang kepada negara komunis tersebut karena melakukan uji coba senjata  nuklir.

"Kabinet mengesahkan pencekalan total atas ekspor ke Korut," kata pejabat departemen perdagangan Jepang, Masaru Yamazumi. "Pencekalan itu berlaku hingga 13 April 2010," lanjut Yamazumi, yang dikutip kantor berita Associated Press.

Kubu berkuasa di Jepang saat itu, Partai Demokrat Liberal (LDP), mendukung pencekalan ekspor ke Korut, yang total bernilai 792,6 juta yen (AS$ 12 juta) pada tahun fiskal 2008.

Produk ekspor utama Jepang adalah mesin dan alat transportasi seperti kereta dan kendaraan. Jepang juga mengeskpor beberapa produk makanan, elektronik, dan produk industri lain.

Pengamat mengatakan, sanksi Jepang itu cuma bernilai simbolik. Pasalnya Korut tetap menjalin perdagangan dengan negara tetangganya, China, yang juga menjadi sumber bantuan terbesar.

Tindakan pemerintah Jepang ini dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa Korut akan melakukan uji nuklir lain setelah beberapa hari sebelumnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan pemungutan suara untuk menjatuhkan sanksi lebih berat kepada Korut.

Bagi Jepang, pencekalan total ekspor ini merupakan tindakan terakhir yang bisa dilakukan untuk melawan Korut. Untuk melawan pemimpin rezim Korut, Jepang juga mencekal ekspor 24 produk mewah, termasuk kaviar, tuna berkualitas tinggi, dan peralatan elektronik mutakhir.

Jepang Mei 2009 juga memperketat pengawasan aliran uang ke Korut dengan meminta semua kiriman uang di atas 10 juta yen agar dilaporkan. Jepang juga mengizinkan angkatan laut untuk melakukan inspeksi terhadap kapal Korut yang dicurigai membawa materi nuklir atau rudal.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024