Pesaing Obama Gelapkan Dana Untuk Selingkuhan

John Edwards dan selingkuhannya, Rielle Hunter
Sumber :
  • RadioGodz

VIVAnews- Mantan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, John Edwards, didakwa menggunakan dana sumbangan kampanye sebesar US$925 juta untuk menyembunyikan wanita hamil selingkuhannya, selama masa pemilihan presiden 2008. Edwards mengaku bersalah, namun ia membantah melanggar hukum.

Dua Anak-anak Sempat Terjebak di Dalam Toko Bingkai yang Kebakaran

Mantan Senator AS dan kandidat Partai Demokrat dua kali itu, didakwa enam tuduhan pelanggaran Undang Undang Dana Kampanye. Edwards dulunya merupakan pesaing Obama dan Hillary Clinton dalam memperebutkan kandidat presiden. Ia mengaku tidak bersalah dan dibebaskan tanpa jaminan, dengan syarat menyerahkan paspor dan tidak meninggalkan wilayah AS.

Mantan pengacara yang sering memenangkan perkara bernilai jutaan dolar itu, kini harus menghadapi ancaman dipenjara dan izin praktik hukumnya dicabut.

"Tidak perlu dipertanyakan lagi, saya telah melakukan kesalahan. Saya bertanggung jawab secara penuh karena melakukan kesalahan. Saya menyesal selama sisa hidup saya, saya telah menyakiti hati orang lain," kata Edwards di luar gedung pengadilan seperti dilansir Associated Press. "Namun, saya tidak melanggar hukum, dan saya tidak pernah berpikir saya melanggar hukum."

Penggunaan dana itu terungkap setelah FBI menggelar investigasi selama dua tahun kepada Senator North Carolina itu. Ia diketahui menggunakan uang sumbangan dari dua pendukungnya yang kaya untuk mengirim seorang wanita hamil, Rielle Hunter, bersembunyi pada 2007 dan 2008, di masa puncak kampanye dia menuju Gedung Putih.

Kondisi Mengenaskan 5 Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jakarta Selatan

"Hal yang menonjul dari pencalonannya adalah ia digambarkan sebagai pria yang cinta keluarga," begitu bunyi dakwaan. "Edwards tahu bahwa perselingkuhan dan kehamilan akan merusak pencalonan dan citranya sebagai pria cinta keluarga."

Jaksa mengatakan uang itu merupakan sumbangan kampanye. Hal ini dimaksudkan melindungi karir politik Edwards dari kehancuran. Pengeluaran itu dianggal ilegal karena Edwards seharusnya melaporkan biaya kampaye itu karena melebihi batas sumbangan US$2.300 per orang.

Tim pembela Edwards berargumen uang itu bukan sumbangan politik, karena toh digunakan untuk menyembunyikan selingkuhannya dan tidak digunakan untuk kampanye. Istri Edwards, Elizabeth, meninggal karena kanker Desember lalu.

Edwards dituduh telah berkonspirasi, menerima sumbangan ilegal, dan membuat pernyataan palsu tentang laporan keuangan kampanyenya. Jika terbukti bersalah, ia menghadapi hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda masing-masing US$250 ribu untuk enam tuduhan.

Di saat karir politiknya yang telah runtuh, pengadilan kini dapat menghancurkan citranya. Dalam persidangan akan dijelaskan detil-detil fakta bagaimana ia membohongi istrinya yang terkena kanker.

Dalam investigasi ditemukan dana ratusan ribu dolar dari dua pendukung Edwards, yaitu Fred Baron, mantan direktur keuangan tim kampanyenya, dan Rachel "Bunny" Mellon, janda berusia 100 tahun dan pewaris bankir Paul Mellon.

Jaksa mengatakan US$725 juta dari Mellon dan US$200 ribu dari Baron digunakan untuk membiayai hidup Hunters, termasuk biaya pengobatan, tiket pesawat, hotel mewah, dan sewa rumah di Santa Barbara, California. Semua itu untuk menyembunyikan dia dari mata publik.

Mellon mengirim uang melalui dekoratornya, terkadang menyembunyikan uang dalam kotak coklat. Dalam memo ceknya, dia mendaftarnya untuk pembelian kursi dan meja antik, untuk menyembunyikan tujuan sebenarnya pemberian uang itu. (kd)

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira

Polisi Sebut Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari Kerja Open BO

Tiga orang yang diduga membunuh R (35), wanita yang ditemukan tewas dengan wajah hancur di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan ditangkap. R diketahui warga

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024