Imigran Gelap Jadi Masalah Serius Australia

Warga Papua Nugini ilegal
Sumber :
  • VIVAnews/Banjir Ambarita

VIVAnews - Pemerintah Australia mulai gerah dengan pencari suaka yang kerap menyambangi negeri Kangguru. Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty mengaku, pemerintahnya menganggap persoalan ‘manusia perahu’ adalah masalah serius.

“Ini masalah serius yang terus kami cari jalan keluarnya dengan memperkuat kerjasama regional dengan sejumlah negara,” ujar Moriarty di Padang, Rabu, 18 Mei 2011.

Australia menilai, para pencari suaka tersebut sebagai imigran gelap yang identik dengan perbuatan kriminal. Sejauh ini, pemerintah Australia telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Malaysia mencegah para imigran gelap memasuki negara tersebut.

Moriarty mengaku, kerjasama regional ini tidak hanya dilakukan Malaysia namun dengan sejumlah negara yang punya akses langsung dengan negara benua tersebut.

Bagaimana dengan Indonesia?

“Sejauh ini kita belum memastikan dengan negara mana saja untuk bekerjasama, namun tidak tertutup bekerjasama dengan Indonesia dalam hal ini,” ujar Moriarty.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Menurutnya, pemerintah Australia telah bekerjasama dalam hal keamanan dengan pemerintah Indonesia.

Kerjasama terjalin antara Polri dengan Australia Federal Police (AFP) dalam menangani masalah keamanan. Dalam klausa kesepakatan tersebut juga tertuang tentang perdagangan manusia.

Dia menilai, masalah manusia perahu seperti kasus perdagangan manusia yang mengarah pada perbuatan kriminal. Awal Mei lalu, tercatat sekitar 32 imigran gelap diamankan di Pulau Christmas, Pantai Utara Australia, saat mencoba memasuki kawasan tersebut.

Australia menjadi negara paling banyak didatangi para pencari suaka dari Timur Tengah sejak puluhan tahun belakangan.

Laporan Eri Naldi | Padang

Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024