Mesir Gelar Referendum 19 Maret

Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafiq
Sumber :
  • AP Photo/Amr Nabil

VIVAnews - Perdana Menteri Mesir yang baru diangkat pada Jumat 4 Maret 2011 ini, Essam Sharaf, menjanjikan perubahan akan berjalan di negeri piramid ini. Sharaf menggantikan Ahmed Shafiq, Perdana Menteri terakhir yang ditunjuk Husni Mubarak.

Sementara itu, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir yang mengendalikan negeri itu mengatakan sebuah referendum akan digelar pada 19 Maret nanti. Referendum ini untuk menentukan perubahan apakah membolehkan pemilihan Presiden dan parlemen yang bebas.

Referendum ini untuk akan berdampak pada 10 pasal dalam konstitusi. Jika dibatalkan, maka pemilihan Presiden yang bebas dan terbuka serta pembatasan masa jabatan dua kali akan terjadi, sebuah perubahan dramatis dari sistem yang membolehkan Mubarak berkuasa tiga dekade lebih sebelumnya.

Sharaf yang ditunjuk Dewan Militer untuk menjadi perdana menteri langsung menemui demonstran yang berkumpul di Lapangan Tahrir, tempat di mana dia juga sebelumnya ikut berdemonstrasi menuntut penggulingan Mubarak. Mantan Menteri Perhubungan itu berjanji di depan massa.

"Saya memulai cita-cita dari sini," kata Sharaf. "Saya akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi tuntutan kalian," kata insinyur sipil lulusan Amerika Serikat itu.

"Saya berdoa pada Tuhan bahwa saya melihat Mesir yang opini bebas disuarakan di luar penjara dan petugas keamanan mengabdi untuk bangsa," katanya.

Sidang PHPU, KPU Tepis Sirekap Jadi Bagian Kecurangan Pemilu

The Associated Press

Ilustrasi lahan.

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah

Dalam hal ini Alson selaku juru bicara Polres Bintan, jelaskan bahwa pemanggilan Hasan sebagai saksi terkait kasus dugaan pemalsuan surat lahan di Kecamatan Bintan Timur.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024