Evakuasi 253 WNI dari Libya Tiba di Tunisia

Aksi dukungan untuk Libya di Inggris
Sumber :
  • AP Photo/ Alastair Grant

VIVAnews - Warga negara Indonesia (WNI) yang ikut serta dalam proses evakuasi gelombang pertama dari Tripoli, Libya, telah tiba di Tunis, Tunisia, Minggu pagi 27 Februari 2011. Sedianya mereka akan tiba di Tunis pada Jumat lalu, namun tertunda karena padatnya evakuasi di bandara Tunis.

"Proses evakuasi gelombang pertama berangkat pagi ini pukul 5.05 WIB dari Tripoli dan tiba di Tunis satu jam kemudian, sekitar pukul 6.15 WIB," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Minggu 27 Februari 2011.

Pada evakuasi pertama ini, ujar Tene, terdapat 253 WNI yang turut serta di dalam pesawat Tunis Air yang telah disewa pemerintah. Mereka terdiri dari 201 pegawai PT Wijaya Karya (Wika) dan sisanya adalah mahasiswa, tenaga kerja wanita, dan tenaga profesional yang bekerja di seluruh Libya.

"Berdasarkan pembicaraan antara Menteri Luar Negeri dengan salah satu WNI yang dievakuasi, Bimo, mereka semua dalam keadaan baik, hanya sedikit lelah," jelas Tene.

Kementerian Luar Negeri memperkirakan terdapat 875 WNI di Libya. Sebanyak 550 di antaranya bekerja di sektor formal, 130 mahasiswa, dan sisanya adalah WNI yang bekerja di sektor informal.

Sebelumnya, mereka direncanakan akan tiba di Tunis pada Jumat malam waktu setempat, namun karena padatnya proses evakuasi di bandara Tripoli, evakuasi tertunda.

"Terjadi bottle-neck di bandara Tripoli. Ribuan orang dari berbagai negara yang ingin dievakuasi memadati bandara, sementara pintu check in hanya satu," jelas Tene.

Saat ini, para WNI yang telah dievakuasi telah ditampung di Wisma Indonesia di KBRI Tunis. Tene mengatakan bahwa persiapan untuk evakuasi gelombang kedua tengah dilakukan. "Secepatnya akan dilaksanakan," ujar Tene.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri telah mengirimkan empat tenaga tambahan ke Tripoli untuk membantu KBRI di sana mendata dan memproses evakuasi. Tenaga tambahan diperlukan, sebab hanya terdapat empat orang di KBRI Tripoli, termasuk duta besar Indonesia. (hs)

Gara-gara Wanita, Bripda DR Aniaya Tenaga Kesehatan Hingga Hidungnya Patah
Wakil Menteri Luar Negeri, Turki Ahmet Yildiz

Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat

Wakil Menteri Luar Negeri, Turki Ahmet Yildiz, mengutuk tindakan Israel di Gaza dan menyerukan tindakan tegas internasional untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024