Polisi Mesir Lepas Eksekutif Google

Wael Ghonim
Sumber :
  • AP Photo/Google Inc

VIVAnews - Pihak keamanan Mesir akhirnya membebaskan seorang eksekutif muda perusahaan jasa informasi internet terbesar, Google Inc., Senin 7 Februari 2011. Sempat diberitakan hilang di tengah gelombang aksi unjuk rasa di Mesir, eksekutif bernama Wael Ghonim itu ditahan selama 12 hari karena dicurigai membantu gerakan anti Presiden Hosni Mubarak.

Menurut kantor berita Associated Press, Ghonim mengaku turut berperan dalam pergolakan menentang rezim Mubarak dengan membuat satu akun grup di laman jejaring sosial Facebook. Grup itu mengkampanyekan perjuangan melawan kesewenang-wenangan rezim Mubarak.

"Ini adalah revolusi kaum muda di internet dan kini merupakan revolusi bagi semua rakyat Mesir," kata Ghonim setelah dia bebas dari kurungan polisi di Kairo.

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya

Dalam wawancara dengan Dream 2 TV, Ghonim mengaku mendapat perlakuan baik dari polisi selama ditahan. Namun, dia kaget saat polisi menyebut dia sebagai penghianat.

"Siapapun yang punya maksud baik akan dicap pengkhianat karena menjadi jahat sudah merupakan norma. Kalau saya pengkhianat, tentu saya sudah berleha-leha di vila saya di Uni Emirat Arab sambil cari uang yang baik dan berkata seperti yang lain, 'Biarkan negara ini [Mesir] jadi neraka.' Namun, kami bukan pengkhianat," kata Ghonim.

Menurut harian USA Today, Ghonim merupakan warga Mesir yang berdomisili di Dubai, Uni Emirat Arab. Baru berusia 30 tahun, Ghonim adalah manajer marketing bagi Google Inc.

Ghonim membenarkan klaim dari para pemrotes bahwa dia adalah administratur grup akun di Facebook bernama "We are all Khaled Said." Nama grup akun itu terinspirasi dari seorang pemuda bernama Khaled Said. Pria berusia 28 tahun itu tewas Juni tahun lalu setelah disiksa polisi berpakaian sipil di Mesir.

Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024