AS Ingin Ganti Sistem Peringatan Teror

Sistem Peringatan Ancaman Teror di AS
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Amerika Serikat (AS) berencana mengganti sistem peringatan serangan teroris. Pasalnya, sistem peringatan yang selama ini berlaku, yaitu berdasarkan katagori warna, dipandang tidak efektif, bahkan cenderung tidak lagi dipedulikan publik.

Menurut stasiun berita CNN, Sistem Peringatan Teror Nasional ini akan memberi sinyal yang lebih spesifik kepada aparat hukum dan publik di wilayah yang bersangkutan. Penggantian ini akan diumumkan Menteri Keamanan Nasional, Janet Napolitano.

Belum terungkap secara jelas seperti apa sistem peringatan baru itu, yang akan mengganti pendekatan lama pada April mendatang. Salah satu perubahan yang akan terjadi, ujar seorang sumber untuk kantor berita Associated Press, adalah para pengunjung bandar udara di AS tidak akan lagi melihat papan warna peringatan teror.

Sistem baru akan memberi informasi lebih rinci mengenai sebuah ancaman. Contohnya, satu halaman penuh yang diberikan kepada penegak hukum berisi rincian ancaman, apa yang harus dilakukan penegak hukum dan apa yang harus dilakukan oleh pemerintahan federal.

Kemudian, peringatan ini akan disalurkan kepada media-media untuk menyebarkannya ke masyarakat. Perubahan itu disambut baik Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri di DPR, Peter King. Dia mengatakan bahwa sistem lama yang hanya menampilkan warna kurang dapat memberikan informasi lebih.

“Sepertinya perubahan yang diajukan masuk akal. Kini kita tinggal menunggu dan melihat bagaimana mereka mengimplementasikan sistem baru yang lebih rinci ini,” ujar King.

Sistem peringatan teror lima warna diberlakukan pemerintahan George W. Bush sejak serangan teror 11 September 2001 di New York. Pada sistem ini,  terdapat lima warna yang diurutkan berdasarkan tingkat ancaman teror, yaitu hijau, biru, kuning, oranye dan merah. Warna hijau menyatakan situasi sangat aman, sedangkan merah pertanda siaga.

Sejak sistem ini diperkenalkan, AS tidak pernah berada di tingkat di bawah kuning, selalu berwarna oranye atau merah. Sistem peringatan ini dinilai tidak jelas dan tidak memberikan informasi yang penting kepada masyarakat. 

“Sistem kode warna itu mengajarkan Amerika untuk takut, bukan untuk siaga. Setiap kali skala ancaman meningkat, publik tidak ada yang tahu alasannya, bagaimana menanggapinya, atau berapa lama skala ini akan bertahan,” ujar anggota Komisi Keamanan Dalam Negeri DPR, Bennie Thompson.

Mudik Pakai Mobil Listrik, Perhatikan Suhu Cuaca dan Ban
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Persiapan Langkah Hukum Paslon AMIN

Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dikabarkan bakal maju dalam Pilkada Serentak 2024. Ia dikabarkan akan maju pada Pilgub Jawa Timur.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024