Beri Pinjaman, China Kalahkan Bank Dunia

Perdagangan Dolar
Sumber :
  • Andika Wahyu

VIVAnews - China sejak dua tahun terakhir memberi pinjaman yang lebih besar dari yang ditawarkan Bank Dunia kepada negara-negara berkembang. Bahkan pinjaman dari China itu disertai syarat yang lebih ringan dari yang ditetapkan Bank Dunia.

Demikian hasil riset yang dilakukan surat kabar ekonomi dan bisnis asal Inggris, Financial Times (FT), Selasa 18 Januari 2011. Menurut FT, Bank Pembangunan China dan Bank Ekspor Impor China mengucurkan utang senilai US$110 miliar selama 2009-2010. Bank Dunia menyalurkan pinjaman sekitar US$100 miliar dari pertengahan 2008 hingga pertengahan 2010.

Dua bank China itu tidak memberikan rincian atas pinjaman-pinjaman yang mereka berikan, sehingga penelitian dari FT itu berdasarkan pengumuman resmi mengenai kesepakatan antara pihak kreditur atau pemerintah China dengan pihak peminjam.

Namun, bank-bank pemerintah China itu sering memberi pinjaman yang sifatnya "politis," yang syaratnya tidak ketat dan lebih ringan dari yang dipersyaratkan Bank Dunia. Stasiun televisi BBC, yang memantau survei FT, mengungkapkan bahwa kedua bank itu memiliki mandat untuk melakukan bisnis yang sesuai dengan kepentingan nasional China.

Salah satu tugas spesifik Bank Pembangunan China adalah turut mengatasi kesulitan dalam pengadaan sumber daya alam atau lahan bagi pembangunan ekonomi China.

Maka, menurut survei FT yang juga dipantau oleh Voice of America, seiring pesatnya kebutuhan impor energi di China, kedua bank itu memiliki banyak kesepakatan proyek "utang-untuk-minyak" dengan sejumlah produsen energi, seperti Rusia, Venezuela, dan Brazil. Padahal, di tengah krisis finansial global dalam dua tahun terakhir, mengajukan pinjaman sangatlah sulit.

Sementara itu, Bank Dunia mengatakan bahwa pihaknya tengah bekerja erat dengan China dan menyambut baik kemitraan yang penting dan terus berkembang diantara kedua pihak.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024