Obama: Biar Berbeda, Tetaplah Bertegur Sapa

Barack Obama berbincang dengan nelayan di pesisir negara bagian Louisiana, AS
Sumber :
  • AP Photo/Charles Dharapak

VIVAnews - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, bertolak ke Tucson, Arizona, untuk memimpin upacara mengenang para korban penembakan brutal di kota itu akhir pekan lalu. Dia juga mengunjungi seorang anggota DPR, yang masih dalam keadaan kritis akibat insiden itu, dan sejumlah korban luka lainnya di rumah sakit setempat.

Berbicara di hadapan lebih dari 13.000 warga di Universitas Arizona, Tucson, Rabu 12 Januari 2011 waktu setempat, Obama menyerukan kepada rakyat AS untuk mengenang para korban yang tewas dan mengambil hikmah insiden penembakan di Tucson itu sebagai upaya mempererat kasih sayang dan solidaritas bangsa.

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

“Mereka yang tewas di sini, maupun mereka yang selamat, mereka membuat saya percaya, bahwa kita tidak akan bisa menghentikan semua kejahatan di muka Bumi. Namun saya yakin, bagaimana kita memperlakukan satu sama lain semua tergantung dari diri kita sendiri,” ujar Obama seperti dilansir kantor berita Associated Press.

Tertembaknya politikus dari partai demokrat, Gabrielle ‘Gabby’ Giffords, menimbulkan beberapa debat politik. Beberapa bahkan menyebutkan ini sebagai keuntungan bagi rival politik Gabby. Hal ini ditentang oleh Obama yang mengatakan bahwa debat yang tidak bermanfaat tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa.

“Pada saat wacana kita sudah terpecah belah, pada saat kita menyalahkan mereka yang berbeda dengan kita, sangat penting bagi kita untuk berhenti sejenak dan berbicara dengan sesama dengan cara yang menyembuhkan, bukan dengan cara yang menambah luka,” ujar Obama.

Pada pidatonya tersebut, Obama juga menyebutkan beberapa nama korban dan apa yang mereka lakukan ketika peristiwa terjadi. Misalnya, Obama mengatakan bahwa hakim federal John Roll, yang tewas, kala itu tengah dalam perjalanan menghadiri misa, dan mampir untuk menyapa Giffords.

Korban lainnya, Dorothy Morris, tewas dengan peluru bersarang di badannya setelah sebelumnya menembus tubuh suaminya yang melindunginya. Dan seorang anak berusia 9 tahun, Christina Taylor Green, yang bercita-cita ingin menjadi wanita pertama yang bermain di liga bisbol AS.

“Jika ada genangan air di surga, Christina mungkin tengah bermain di dalamnya,” ujar Obama.

Sebelum menyampaikan pidatonya di Universitas Arizona, Obama juga menyempatkan diri untuk menjenguk Gifford di rumah sakit University Medical Center. Pada khalayak, Obama mengatakan bahwa Gabby membuka matanya tidak lama setelah Obama datang.

“Gabby membuka matanya, jadi saya beritahukan kepada kalian, dia tahu kita berkumpul disini, dia tahu kita mencintai dia, dan dia tahu kita mendukung dia dalam menghadapi masa-masa yang sulit,” ujar Obama disambut sorakan gembira pada warga.

Giffords merupakan salah satu dari 14 korban tembakan yang dilakukan oleh Jared Lee Loughner di sebuah toko di Tucson, negara bagian Arizona, Sabtu, 8 Januari 2011. Loughner menembakkan 31 peluru ke arah massa. Enam orang tewas dan belasan lainnya terluka.

Awal pekan ini, Loughner mulai diadili. Jika terbukti bersalah, dia terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati. (sj)

Alvina Elysia Dharmawangsa

Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim

Alvina Elysia Dharmawangsa Mengawali karier di tahun 2008 sebagai staff Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim usai menuntaskan pendidikan tingginya dari jurusan Teknik

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024