Beredar, Buku Panduan Membuat Bom Al Qaeda

Sebuah bus kota menjadi korban teror bom di London 2005
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews -- Tak cukup mengajarkan cara membuat bom di rumah dalam artikel "Make a Bomb in the Kitchen of Your Mom" di Majalah "Inspire", jaringan teroris Al Qaeda kini menerbitkan sebuah buku panduan.

Buku setebal 102 halaman tersebut berisi cara untuk membuat bom secara mandiri. Penulisnya berharap para ekstrimis muda dapat segera melancarkan aksi teror pertamanya dengan menggunakan bom buatan sendiri.

Pada buku panduan terebut diajarkan dengan rinci bagaimana menemukan bahan-bahan dari kehidupan sehari-hari dan meraciknya menjadi bahan peledak. Daya ledak beragam, mulai yang skala kecil dengan menggunakan bubuk peledak di dalam selongsong tinta seperti yang ditemukan di bandara East Midland, Inggris, November lalu, atau yang skala besar seperti yang diledakkan di stasiun bawah tanah London, 7 Juli 2005, yang menewaskan 52 orang.

Seperti dilansir dari laman The Telegraph, 31 Desember 2010, buku elektronik yang dapat diunduh di beberapa situs atau blog ekstrimis ini diterbitkan oleh Front Media Islam al-Qaeda yang disusun oleh para murid Profesor Abu Khabbab al-Masri.

Al-Masri sendiri telah tewas pada Juli 2008 setelah dihujani peluru oleh pesawat nirawak AS. Namun, al-Masri meninggalkan sebuah buku manual pembuatan bom berbahasa Arab yang digunakan secara luas oleh para murid Al Qaeda.

Buku berjudul “Kursus Membuat Bom” ini menjelaskan bahan-bahan kimia pembuatan bom yang dapat ditemukan dengan mudah di supermarket, kebun dan toko obat umum. Dijelaskan pula bagaimana membuat detonator dan baterai primer dan sekunder.

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran

Pada buku juga dijelaskan peralatan dan perangkat yang dibutuhkan, penjelasan juga menyertakan gambar untuk mempermudah pembaca.

Cara membuat peledak yang paling sederhana dalam buku panduan tersebut adalah dengan bensin, oli, dan sumbu, atau yang lebih dikenal dengan bom molotov.

Kendati berbahaya dan melanggar hukum, para penulis tetap memberikan peringatan keselamatan. “Buku ini ditujukan bagi saudara-saudara kita yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai risiko pembuatan bahan peledak dan keamanannya,” ujar tulisan yang tertera di pengantar buku.

Kesalahan sedikit saja dalam peracikan dapat berakhir fatal, pada buku ditulis “Kesalahan pertamamu, adalah kesalahan terakhirmu.” Buku ini masih dalam versi mentah, al-Qaeda berjanji akan mengeluarkan buku yang lebih terperinci lagi.

Penerbitan buku elektronik ini menuai kekhawatiran di kalangan intelijen Inggris, M15. Direktur Jenderal M15, Jonathan Evan, mengatakan buku ini ditujukan untuk para amatir yang baru terdoktrin paham ekstrimisme dan sedang belajar membuat bom tanpa bimbingan pelatih Al Qaeda. (umi)

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro

Indonesian Students Victim of Germany Human Trafficking Mostly In Debt

The Indonesian police have uncovered many students who have become victims of an international human trafficking network to Germany, where they are trapped in debt.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024