Menlu Marty Jawab Singapura Soal Asap

Menlu Marty M. Natalegawa
Sumber :
  • ANTARA/Kemlu RI-Suwandi

VIVAnews - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa, mengungkapkan telah menerima keluhan mitranya dari Singapura, Menlu George Yeo, melalui sambungan telepon mengenai "impor" asap kebakaran hutan di Sumatera yang mengganggu negara itu.

Surya Paloh: Nasdem Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Percakapan itu juga digunakan Natalegawa untuk menjelaskan betapa rumitnya menanggulangi masalah kebakaran hutan.

"Penanggulangan kebakaran hutan bukan perkara gampang," kata Natalegawa dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat 22 Oktober 2010. Beberapa jam sebelumnya, Natalegawa ditelepon oleh Yeo. 

Kepada Yeo, Natalegawa mengatakan bahwa Singapura bukanlah negara satu-satunya yang terkena dampak asap itu. Penyelesaian masalah kabut asap bukanlah pekerjaan Indonesia semata, namun juga Malaysia dan Singapura, yang turut terkena dampaknya.

“Kabut asap ini adalah tantangan trans-perbatasan. Hal ini tidak dapat diselesaikan oleh satu negara saja,” ujar Natalegawa. Maka, menurut dia, negara-negara di kawasan harus bekerja sama untuk mengatasi hal ini.

Natalegawa mencontohkan bahwa pemerintah Rusia pun mengalami masalah serupa saat dilanda kebakaran hutan, yang menimbulkan kabut tebal di Moskow. “Moskow yang merupakan kota besar saja kebakarannya sulit dikendalikan, apalagi di Indonesia yang terjadi di daerah pedalaman,” ujar Natalegawa.
 
Kasus ini, tuturnya, adalah pengulangan dari kasus sebelumnya yang terjadi pada tahun 2006 yang juga menimpa Singapura dan Malaysia. Dia mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan upaya yang maksimal dan telah berhasil mencegah kebakaran hutan serupa dalam empat tahun terakhir.

“Jangan mengesampingkan keberhasilan yang telah dicapai Indonesia pada penanggulangan kebakaran hutan tahun 2007-2008,” ujar Natalegawa. Dia juga mengatakan akan berkonsultasi dengan menteri lingkungan hidup Gusti Hatta mengenai tawaran bantuan Singapura dalam mengatasi kebakaran hutan di Sumatra. 

Dalam percakapan telepon itu, Yeo mengungkapkan bahwa indeks standar polusi (PSI) atas kualitas udara di Singapura Kamis lalu mencapai lebih dari 100, atau sudah masuk dalam katagori tidak sehat. "Kasus gangguan pernafasan, seperti asma, telah meningkat secara signifikan," tutur Yeo kepada Natalegawa seperti yang diungkapkan Kementrian Luar Negeri Singapura.

Kemarin malam, Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Air Yaacob Ibrahim menelpon Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Gusti Hatta, untuk mengutarakan keluhan yang sama. (umi)

dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada tahun 2045.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024