- Lebanese Broadcasting Corporation
VIVAnews - Tepat setahun yang lalu, seorang pria di Arab Saudi divonis lima tahun penjara dan 1.000 kali pukulan cambuk. Pasalnya, terpidana bernama Mazen Abdul Jawad itu bersalah membeberkan kehidupan seksualnya di suatu siaran televisi.
Pria 32 tahun dan orang tua tunggal dari empat anak tersebut secara terbuka menceritakan petualangan cintanya, termasuk kisah melepas keperjakaannya pada usia 14 tahun.
Wawancara Jawad itu disiarkan oleh stasiun televisi Lebanese Broadcasting Corporation (LBC) yang berpusat di Libanon beberapa bulan lalu.
Tindakan Jawad itu melanggar peraturan di Arab Saudi yang menerapkan hukum syariah di mana hubungan seks sebelum menikah adalah ilegal, dan pria dan wanita yang tidak memiliki hubungan keluarga tidak diizinkan bergaul. Pengacara Jawad belum memberikan komentar terkait vonis yang dijatuhkan pengadilan terhadap Jawad.
Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, pemerintah Arab Saudi menutup kantor LBC di Jeddah dan Riyadh setelah mereka menyiarkan wawancara terhadap Jawad dalam program populer "A Thick Red Line".
Sedangkan Jawad ditangkap segera setelah program tersebut ditayangkan dengan dakwaan melanggar aturan publikasi Arab Saudi. Dalam program tersebut, pegawai di sebuah maskapai penerbangan itu juga menunjukkan ruang tidurnya yang didekorasi dengan tokoh kartun Mickey Mouse dan boneka beruang yang ditata dalam posisi sedemikian rupa.
Tayangan itu sangat populer sekaligus kontroversial di kawasan Timur Tengah karena membicarakan kehidupan seksual merupakan sesuatu yang tabu dan tidak pernah dibicarakan di depan publik. Namun, video tersebut diunggah di laman YouTube dan telah ditonton ratusan ribu orang.
PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar
PAN terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain pada Pilkada serentak 2024.
