Testimoni PM Israel atas Insiden Mavi Marmara

Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • AP Photo/Kevin Frayer

VIVAnews – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersaksi ke komisi pencari fakta insiden penyerangan kapal pembawa misi kemanusiaan, Mavi Marmara. Dalam kesaksiannya di hadapan komisi yang dibentuk Israel itu, Netanyahu menyatakan aparat Israel telah bertindak sesuai dengan hukum internasional.

Netanyahu menyampaikan dalam kesaksian Senin 9 Agustus 2010 itu, bahwa pertumpahan daerah pada 31 Mei 2010 lalu itu merupakan provokasi pihak Turki. Netanyahu menilai Turki sedang mencari cara berkonfrontasi dengan Israel.

Kejadian pada 31 Mei ini terjadi setelah pasukan Israel mendarat di kapal Mavi Marmara. Israel menuduh terjadi perlawanan sehingga lalu melepaskan tembakan yang menewaskan sembilan aktivis Turki dan satu warga Amerika Serikat.

Kapal ini sendiri dipanitiai oleh sebuah lembaga amal Turki, IHH, yang memiliki hubungan erat dengan partai Islam berkuasa di Turki. Atas kejadian ini, Turki lalu membekukan hubungan diplomatik dengan Israel.

Dalam kesaksiannya, Netanyahu menyatakan Turki berusaha memicu konflik dengan Israel. Israel, kata Netanyahu, telah berusaha meyakinkan Turki untuk menghentikan kapal tersebut berlayar ke perairan Gaza. Namun, "ketika kami mendekat, terlihat nyata upaya diplomatik tak bisa menghentikan kapal itu," kata Netanyahu.

"Nyata sekali pemerintah Turki tidak melihat pertikaian potensial antara aktivis Turki dan Israel sebagai sesuatu yang berlawanan dengan kepentingan Turki," kata Netanyahu.

Dan Netanyahu justru memuji pasukan Israel yang telah gagah berani menjalankan misi. Padahal sebelumnya, sebuah penyelidikan menemukan intelijen militer telah gagal memprediksi kekerasan di kapal yang mungkin muncul.

"Saya yakin di akhir penyelidikan ini akan nyata bahwa Israel dan Angkatan Pertahanan Israel bertindak sesuai hukum internasional," ujar Netanyahu.

Komisi buatan Israel ini terdiri atas lima orang. Dua di antaranya adalah pengamat asing yang tak memiliki kekuatan legal untuk memutuskan. Namun kesimpulan mereka dapat memberikan dampak politis atas kejadian yang juga membuat sejumlah jurnalis dan aktivis Indonesia terluka itu. (AP)

Pendeta Gilbert Dilaporkan Dugaan Penistaan Agama, Gus Yahya: PBNU Enggak Ikut Campur
VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Marah Iran Serang Israel, Uni Eropa Akan Jatuhi Sanksi Baru

Uni Eropa mengutuk keras serangan Iran pada akhir pekan terhadap Israel, dan pada Rabu malam, 17 April 2024, negara itu memutuskan menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024