Bank Sentral AS Tetapkan Suku Bunga Terendah

VIVAnews - Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, Selasa 16 Desember 2008, memangkas tingkat suku bunga pinjaman. Dari 1 persen, kini tingkat suku bunga di AS berada di kisaran angka nol hingga 0,25 persen. Pemangkasan yang dilakukan Federal Reserve (The Fed) setidaknya sebesar 0,75 persen. Ini merupakan upaya teranyar The Fed dalam menstimulasi ekonomi AS.

Seperti yang dikutip stasiun televisi CNN, Selasa, 16 Desember 2008, The Fed biasanya menerapkan angka pasti untuk tingkat suku bunganya, bukan dalam bentuk kisaran. Kisaran nol hingga 0,25 persen ini memberi ruang bagi The Fed untuk melakukan manuver.

Tingkat suku bunga pinjaman itu digunakan sebagai panduan bagi berbagai macam pinjaman konsumen, termasuk suku bunga hipotik yang dapat disesuaikan, kartu kredit, kredit ekuitas nasional dan pinjaman perusahaan.

Pemangkasan suku bunga ini merupakan metode kunci The Fed untuk mendorong perekonomian AS. The Fed mencoba menyeimbangkan dua tujuan akhir, yaitu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga. Suku bunga yang lebih rendah dirancang agar konsumen bisa melakukan peminjaman sehingga mereka akan meningkatkan pengeluaran.

Dalam sebuah pernyataan tertulis, The Fed mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS, yang secara resmi berada dalam resesi selama satu tahun ini, bisa menjadi semakin lemah. Selain itu, resiko inflasi secara nyata menurun. 

Keputusan The Fed mendorong semua indeks harga saham di bursa Wall Street naik di akhir perdagangan Selasa sore kemarin. Indeks saham industri Dow Jones meningkat 360 poin (4,2 persen), sedangkan indeks lain juga mengalami kenaikan lebih dari 5 persen.

Suzuki Luncurkan Skuter Matik Baru Rp24 Jutaan
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2025 ditargetkan naik di kisaran 40 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024