1 Juni 2001

Pembantaian Keluarga Raja Nepal

Mantan Raja Nepal, Gyanendra
Sumber :
  • AP Photo/Binod Joshi

VIVAnews - Hari ini Nepal 'memperingati' salah satu lembaran paling hitam dalam sejarah kerajaan mereka yang terjadi sembilan tahun yang lalu. Ketika itu pembantaian tragis menimpa keluarga penguasa Kerajaan Nepal. Raja dan Ratu Nepal tewas ditembak oleh putra kandung mereka, yang juga pewaris tahta kerajaan, Pangeran Dipendra.

Kemenkes Ungkap Calon Dokter Spesialis Alami Depresi hingga Mau Bunuh Diri

Total, sebelas orang tewas dalam penembakan di istana Kathmandu itu, termasuk Dipendra. 

Laman stasiun televisi BBC mengungkapkan bahwa tragedi bermula dari cekcok antara Dipendra dengan ibunya, Ratu Aishwarya, menyangkut rencana pernikahan. Rupanya, Aishwarya tidak setuju dengan calon istri pilihan Dipendra.

Sakit hati dengan penolakan ibunya, Dipendra mengamuk. Tak lama kemudian dia menembak mati siapapun yang berada di hadapannya, termasuk Raja Birendra dan Pangeran Niranjan, yang masing-masing ayah dan saudara kandungnya.

Sejumlah saudara dan kerabat Dipendra pun tak lolos dari penembakan. Satu-satunya kerabat yang lolos dari maut adalah Pangeran Gyanendra, yang saat itu berada di luar negeri.

Dipendra pun menderita koma dari tanggal 1-4 Juni setelah kepalanya tertembak di lokasi kejadian. Uniknya, selama menjalani masa koma Dipendra dinobatkan sebagai raja baru Nepal hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada 4 Juni 2001. Dia akhirnya diganti oleh pamannya, Gyanendra.

Bagi sebagian rakyat Nepal, penembakan ini masih menjadi misteri. Pasalnya, mereka ragu bila Dipendra yang dikenal berpenampilan santun dan kalem bisa mengamuk sedemikian hebat. Kecurigaan pun diarahkan ke Gyanendra, satu-satunya anggota kerajaan yang selamat. (kd)

Wulan Guritno

Potret Manis Wulan Guritno, Rayakan Ulang Tahun ke-43 di Pantai Bersama Sang Anak

Aktris cantik Wulan Guritno baru saja merayakan ulang tahun ke-43 dengan penuh keceriaan di sebuah pantai yang indah.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024