VIVAnews - Pasukan internasional pimpinan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Afganistan mengakui bahwa mereka salah menembak sasaran dalam suatu operasi militer Februari. Kesalahan itu menewaskan lima warga sipil, tiga diantaranya perempuan.
Demikian ungkap juru bicara Pasukan NATO di Afganistan (ISAF), Brigadir Jenderal Eric Tremblay. "Kami menyesal atas akibat operasi itu dan menerima tanggungjawab atas apa yang terjadi di malam itu sekaligus menyadari bahwa peristiwa tersebut akan selamanya dirasakan oleh kerabat yang ditinggallkan," kata Tremblay dalam laman resmi ISAF, Minggu 4 April 2010.
Pernyataan dilontarkan setelah NATO menyelidiki bahwa pasukan mereka salah menembak sasaran dalam operasi malam hari di distrik Gardez, Provinsi Paktiya, pada 12 Februari 2010. Bersama pasukan Afganistan, NATO saat itu menggelar patroli untuk memburu seorang militan Taliban.
Saat itu, ungkap Tremblay, mereka melihat dua pria yang diduga bersenjata. Khawatir bahwa mereka bisa menimbulkan ancaman, pasukan NATO langsung menembaki kedua pria itu, yang belakangan diketahui adalah warga sipil. Di lokasi penembakan, pasukan NATO menemukan tiga perempuan tewas.
Penyelidikan menyimpulkan bahwa ketiga perempuan itu tidak sengaja tertembak dan dua pria itu hanya bermaksud melindungi keluarga mereka. Kabar itu menimbulkan kemarahan para pejabat Afganistan, termasuk Presiden Hamid Karzai. Dia pun menyerukan agar NATO - yang terdiri dari pasukan Amerika dan Eropa Barat - menghentikan operasi penyerbuan di malam hari agar tidak berisiko menembaki warga sipil.
Selain melontarkan penyesalan dan minta maaf, NATO akan memberi ganti rugi kepada kerabat para korban. Dipimpin NATO, ISAF beroperasi di Afganistan sejak akhir 2001. Selain memburu jaringan teroris al-Qaida dan milisi Taliban, ISAF juga membantu pemerintah Afganistan menegakkan keamanan dan stabilitas di wilayah yang selama ini sarat dengan konflik antar suku dan Perang Saudara.
Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan
Dalam masa golden age itu, terjadi juga perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, serta ekspresi emosi.
