2 Maret 1991

Pejabat Sri Lanka Dibom, 19 Tewas

VIVAnews – Pada 19 tahun yang lalu, sedikitnya 19 orang tewas dan 73 lainnya terluka saat sebuah bom mobil meledak di ibukota Sri Lanka, Kolombo.

Menurut laman stasiun televisi berita BBC, serangan bom tersebut ditujukan untuk membunuh Wakil Menteri Pertahanan Sri Lanka, Letnan Kolonel Ranjan Wijeratne. Saat kejadian, Wijaratne beserta lima orang pengawalnya tengah melintas di dekat lokasi pengeboman dan turut tewas bersama 13 korban lainnya.

Sejak menjabat sebagai orang nomor dua di Kementerian Pertahanan Sri Lanka, Wijeratne mengambil sikap tegas dan tanpa kompromi terhadap pemberontak Macan Tamil (LTTE). Berkali-kali ia menolak upaya damai dan lebih memilih aksi militer untuk menyelesaikan konflik dengan suku Tamil, yang telah berlangsung selama 14 tahun.

Kematian Wijeratne memicu kekerasan lebih lanjut antara pemerintah Sri Lanka dengan pemberontak Tamil. Selang sebulan kemudian, seorang pengebom bunuh diri membunuh mantan perdana menteri India, Rajiv Gandhi.

Gandhi dianggap memusuhi kaum Tamil karena mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Sri Lanka pada tahun 1987. Selanjutnya, pada bulan Mei 1992, giliran Presiden Sri Lanka, Ranasinghe Premadasa, yang tewas dalam serangan bom mobil. 

Warga minoritas Tamil di bawah pimpinan LTTE telah memberontak terhadap pemerintah Sri Lanka yang didominasi etnis Singhala sejak tahun 1983. Hingga tahun 2002, perang saudara yang terjadi di bekas koloni Inggris tersebut telah memakan korban jiwa tidak kurang dari 65.000 orang.

Potret Layanan Ratusan Mitra Utama Bea Cukai Tanjung Priok
Ilustrasi narkoba.

Beberapa Selebgram Ditangkap Polres Jaksel, Siapa Saja Mereka?

Menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Ade Rahmat Idnal. Adapun penangkapan beberapa selebgram ini dilakukan kemarin malam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024