Gadhafi Serukan Jihad

VIVAnews - Pemimpin Libya, Moammar Gadhafi, mengajak umat Islam melakukan jihad untuk melawan pencekalan pembangunan menara masjid oleh Swiss.

Pernyataan Gadhafi ini makin mengeruhkan hubungan diplomatik kedua negara. Hubungan Swiss-Libya membeku setelah putra Gadhafi, Hannibal, dan istrinya ditangkap di sebuah hotel mewah di Jenewa, Swiss, tahun 2008 atas dugaan penyiksaan terhadap seorang pembantu.

Gadhafi juga mendesak umat muslim di manapun untuk memboikot produk Swiss dan melarang pesawat dan kapal dari negara Eropa Barat tersebut singgah di bandara atau pelabuhan di negara-negara Islam.

"Mereka yang merusak masjid Tuhan pantas diserang melalui jihad, dan bila negara Swiss berbatasan dengan kita, kita akan berperang dengannya," kata Gadhafi seperti dikutip dari kantor berita resmi Libya, JANA. Pemimpin eksentrik ini berbicara dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kota Benghazi, Libya, Kamis 25 Februari 2010. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Swiss, Lars Knuchel, menolak mengomentari pernyataan Gadhafi.

November tahun lalu, melalui pemungutan suara, Swiss menyepakati larangan konstitusional terhadap menara masjid. Kelompok-kelompok muslim di Swiss dan mancanegara mengecam pemungutan suara itu sebagai tindakan bias.

Nissan Magnite Kena Recall akibat Sensor Gagang Pintu Bermasalah

Bahkan kelompok anti-Islam dan pebisnis mengingatkan bahwa keputusan tersebut bisa merusak hubungan dengan negara-negara Islam dan investor-investor kaya Islam yang melakukan kegiatan perbankan, kunjungan, dan berbelanja di Swiss.

Seperti dikutip dari laman surat kabar The Times, dalam pernyataan yang disiarkan langsung oleh televisi setempat itu Gadhafi mengatakan bahwa umat muslim di seluruh dunia yang bekerja bersama Swiss adalah murtad, melawan Nabi Muhammad, Allah, dan Quran. Belum jelas bagaimana tindakan jihad itu akan dilaksanakan.



Winger Manchester United, Jadon Sancho

Man Utd Dapat Rejeki Nomplok Usai Dortmund Picu Klausul Jadon Sancho, Cuan Besar Menanti

Man Utd mengalami keuntungan finansial signifikan setelah Borussia Dortmund memicu pembayaran tambahan untuk Jadon Sancho dengan mencapai babak semifinal Liga Champions.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024