Malaysia Minta AS Cabut Peringatan Berkunjung

VIVAnews - Pemerintah Malaysia mendesak Amerika Serikat (AS) untu meninjau kembali peringatan bepergian (travel advisory) yang dikeluarkan AS kepada Negeri Jiran itu. Pekan lalu, AS mengeluarkan travel advisory, yang berisi peringatan akan adanya kemungkinan serangan terhadap warga asing di wilayah Malaysia di Pulau Borneo (Kalimantan).

AS memperingatkan warga negaranya bahwa kelompok teroris dan kriminal bisa saja merancang serangan ke negara bagian Sabah, yang terletak di Borneo. Pemerintah AS meminta warganya untuk menghindari atau bersikap ekstra waspada, terutama saat bepergian ke pulau resor terpencil di Sabah.

Pejabat Kementrian Luar Negeri Malaysia, Senin 18 Januari 2010, bertemu dengan duta besar AS untuk Malaysia, James R. Keith, untuk menekankan bahwa keamanan di Sabah tidak seperti yang dikhawatirkan.

Deputi Sekretaris Jenderal Kementrian Luar Negeri Malaysia, Radzi Abdul Rahman, mengatakan pada dubes Keith kalau peringatan bepergian tersebut menimbulkan kesan yang keliru, salah, dan negatif pada dunia luar mengenai situasi keamanan di Malaysia.

"Wisatawan asing dan turis tidak perlu cemas saat datang ke Sabah karena situasi di sana sangat damai," tulis Kementrian Luar Negeri dalam pernyataan tertulis. Perwakilan Kedutaan Besar AS di Kuala Lumpur menolak berkomentar.

Peringatan bepergian AS itu sendiri tidak menjelaskan secara rinci mengenai kemungkinan serangan teror, tetapi menyatakan bahwa militan Abu Sayyaf dari Filipina, yang punya kaitan dengan kelompok Al Qaeda, dulu pernah menculik warga asing dari sebuah resor di Sabah. (AP)

7 Tempat Terbaik untuk Perjalanan Petualangan di Dunia
Kapal hantu

10 Kapal Hantu yang Masih Menghantui Lautan Hingga Saat Ini

Kapal hantu mengacu pada kapal yang ditemukan terapung di laut tanpa ada awak di dalamnya. Kapal-kapal ini sering kali menimbulkan konotasi yang menakutkan atau misterius

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024