Integrasi Kawasan Asia Tenggara

Piagam ASEAN Bagai Anak Macan yang Tumbuh

VIVAnews - Piagam ASEAN telah berusia satu tahun sejak resmi berlaku pada 15 Desember 2008. Setelah satu tahun berjalan, ASEAN membuktikan bahwa Piagam ASEAN kini tidak hanya sekedar tulisan di atas kertas dan sudah mulai ditindaklanjuti dalam mendukung integrasi bangsa-bangsa di Asia Tenggara.

Demikian menurut sejumlah akademisi dan diplomat dalam suatu diskusi membahas perkembangan satu tahun penerapan Piagam ASEAN di Jakarta, Rabu 16 Desember 2009. "Piagam ASEAN bukan sekedar naskah, tapi anak harimau yang sedang tumbuh dan menjanjikan," kata Tommy Koh, salah seorang penyusun naskah Piagam ASEAN.

Koh menjelaskan, sudah ada beberapa kemajuan yang dicapai dalam penerapan Piagam ASEAN. Beberapa pencapaian Piagam ASEAN sejauh ini adalah pembentukan Komite Perwakilan Tetap (CPR) bagi ASEAN dari sepuluh negara anggota dan sejumlah negara mitra kerja sama ASEAN.

"Perwakilan permanen untuk ASEAN itu sangat efektif, dan akan terus berkoordinasi dengan Sekretaris Jenderal dan Sekretariat ASEAN untuk memastikan sistem diterapkan," kata Koh.

Pencapaian berkutnya adalah pembentukan komisi hak asasi manusia antar pemerintah ASEAN (AICHR) yang diresmikan pada KTT ke-15 ASEAN di Hua Hin Thailand, Oktober 2009. 

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

Selain itu ASEAN, mengalami kemajuan dalam mewujudkan pasar tunggal regional dan Kawasan Pasar Bebas ASEAN (AFTA) dengan biaya tarif yang hampir mendekati nol untuk enam anggota pelopor ASEAN pada Januari 2010. "Kesepakatan AFTA sudah ditandatangani dengan China, India, dan Korea Selatan," tambah Koh.

Namun, Koh menegaskan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mewujudkan Komunitas ASEAN pada 2015. Salah satu hal yang disoroti Koh adalah pendidikan.

"ASEAN akan segera menjadi organisasi berorientasi pada masyarakat sipil, pelajar, dan pemuda. Tindakan harus segera diambil adalah mengenai pertukaran pelajar," kata Koh.

Dia mencontohkan Uni Eropa dengan program beasiswa Erasmus Mundus. "Puluhan ribu pelajar Eropa bisa belajar di negara lain. ASEAn juga perlu mengambil tindakan seperti itu demi kepentingan pelajar di negara-negara anggota ASEAN," lanjutnya.

Anggota komite penyusun draf Piagam ASEAN lainnya, Rosario G. Malano, mengakui bahwa Piagam ASEAN memang tidak sempurna, tetapi menjadi dasar hukum bagi organisasi ASEAN dan merupakan kesepakatan regional yang mengikat secara hukum (legally binding).

Sedangkan Tun Musa Hitam menekankan bahwa salah satu tujuan Piagam ASEAN adalah untuk membuat negara-negara anggota bersatu.

"Negara-negara ASEAN punya pengalaman sejarah yang sama, penjajahan. Oleh karena itu, di tingkat pemerintahan, denasionalisasi sangat penting, Piagam ASEAN bertekad untuk membuat kepemimpinan less nasionalistic and more generalistic," kata Tun Musa.

Sidang Sengketa Pilpres di MK, Bawaslu Sebut Jokowi Bagi-bagi Bansos Tak Langgar Netralitas
Toko Alat Musik

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Tujuan dari ekspansi ini adalah untuk meningkatkan pengalaman musik bagi para musisi di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024