VIVAnews - Annise Parker mencetak sejarah sebagai kaum homoseks pertama yang terpilih menjadi walikota Houston, Amerika Serikat (AS). Dalam pemilihan Sabtu waktu setempat, Parker mendapat dukungan 53,6 persen untuk menjadi pemimpin di kota terbesar di negara bagian Texas itu.
"Pemilihan ini telah mengubah pandangan dunia kaum gay, lesbian, biseksual, dan komunitas transgender. Ini sama pentingnya dengan mengubah semua warga Houston ke arah yang lebih baik dan itulah yang akan dilakukan pemerintahan saya," kata Parker kepada para pendukungnya, Sabtu malam waktu setempat (Minggu dini hari WIB).
Perempuan politisi itu berhasil mengalahkan mantan kepala kejaksaan Houston, Gene Locke, dalam pemilihan yang diikuti lebih dari 152.000 warga. Hasil pemilihan di kota terbesar keempat di AS itu menunjukkan bahwa Parker berhasil mendapat 81.652 suara.
Jumlah itu lebih banyak 11.000 suara dari jumlah minimal yang diperlukan seorang kandidat untuk memenangi pemilihan walikota Houston. Kemenangan Parker terasa fenomenal karena hingga dimulainya pemungutan suara kaum anti homoseksual gencar berkampanye menentang pencalonan dia.
Parker merupakan seorang lesbian (kaum perempuan homoseks) yang tidak malu mengungkapkan orientasi seksualnya. Pencalonan perempuan 63 tahun sebagai walikota itu mendapat dukungan luas dari kelompok politik homoseksual di penjuru AS.
Sementara itu, Locke dengan sportif mengucapkan selamat kepada Parker. Dia meminta para pendukungnya maupun kelompok yang anti homoseksual untuk tidak lagi mendebatkan latar belakang dan orientasi seksual walikota terpilih itu.
"Kota yang kita huni kini memerlukan persatuan. Kita perlu bertindak bersama-sama dan menatap ke depan di bawah pemerintahan baru," kata Locke. Parker akan menggantikan Bill White, yang telah enam tahun menjabat dan kini berambisi menjadi gubernur Texas.
Dengan demikian, Parker berhasil mengikuti kiprah kaum homoseks yang menjadi walikota, seperti di Portland, Providence, dan Cambridge. (AP)
Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat
Pengamat politik pada Universitas Andalas Padang menilai ada kesan bahwa Anies Baswedan mulai ditinggalkan partai pendukungnya setelah kalah dalam Pemilu Presiden 2024.
