Peringatan 30 Tahun Penyanderaan Kedubes AS

Iran Tangkap Wartawan Media Prancis

VIVAnews - Petugas keamanan Iran menahan seorang reporter kantor berita Prancis, Agence France Presse (AFP), Farhad Pouladi. Saat itu dia sedang meliput unjuk rasa dalam peringatan 30 tahun penyanderaan Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Teheran, Rabu 4 November 2009.

"Farhad Pouladi sedang meliput ketika tiba-tiba dihentikan dan dibawa pergi oleh tiga pria, dua berseragam dan seorang berpakaian sipil," kata pelaksana tugas kepala AFP biro Teheran, Jay Desmukh, Kamis 5 November 2009, seperti dikutip laman harian The New York Times.

Pemerintah Iran telah melarang media massa asing memberitakan aksi protes di jalanan sejak kerusuhan pasca-pemilihan presiden, Juni lalu.

Desmukh mengaku belum mendapat kabar dari Pouladi sejak dia dibawa pergi. Menurut Desmukh, Departemen Kebudayaan dan Syariah Islam berjanji akan mengikuti perkembangan kasus Pouladi.

Peringatan 30 tahun penyanderaan di Kedutaan AS di Teheran diwarnai demonstrasi. Para pendukung oposisi Mir Hossein Moussavi turun ke jalanan. Laman Mowjcamp menyatakan 23 orang ditahan di Teheran dan Rasht selama peringatan.

Aksi utama di sekitar bekas kantor kedutaan AS dengan segera dibubarkan oleh petugas keamanan, termasuk petugas dari pasukan paramiliter dan Garda Revolusi. Menurut saksi, petugas menggunakan tongkat pemukul dan menembakkan gas air mata.

30 tahun lalu, sejumlah mahasiswa Iran menduduki Kedutaan AS dan menyandera 53 warga AS di dalamnya selama 444 hari. Aksi ini mengakhiri hubungan diplomatis Iran dengan AS.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?
Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024