30 Tahun Pendudukan Kedutaan AS

Aksi Ribuan Warga Iran Berakhir Rusuh

VIVAnews - Aksi peringatan 30 tahun penyanderaan staf kedutaan Amerika Serikat (AS) di Teheran, Iran, berujung rusuh ketika polisi berupaya membubarkan pemrotes.

Setidaknya 2.000 pendukung oposisi berjalan kaki di lapangan Haft-e-Tir. Mereka membentuk tanda kemenangan dan meneriakkan kebesaran Tuhan. Polisi menutup seluruh jalan menuju lapangan itu.

"Saya tidak pernah melihat begitu banyak polisi antihuru-hara dan personel keamanan," kata seorang saksi kepada CNN.

Polisi antihuru-hara dan satuan milisi Basij tiba di lapangan dengan menggunakan bus. Mereka tiba sesaat setelah warga berkumpul. Polisi dan Basij membubarkan kerumunan dengan turun dan berhadapan secara fisik.

30 tahun lalu, sejumlah mahasiswa Iran menduduki Kedutaan AS dan menyandera 53 warga AS di dalamnya selama 444 hari. Aksi ini mengakhiri hubungan diplomatis Iran dengan AS.

Pemerintah Iran melarang warga berkumpul secara ilegal dalam peringatan 30 tahun penyanderaan tersebut. Perintah ini dikeluarkan pasca kerusuhan menentang hasil pemilihan presiden Juni lalu. Pemerintah Iran menahan lebih dari seribu orang yang diduga terlibat dalam unjuk rasa itu.

Pemerintah juga menuding sejumlah reformis seperti kandidat oposisi Mehdi Karrubi dan Mir Hossein Moussavi menyebarkan propaganda anti-pemerintahan dan menyebarkan amarah dalam masyarakat. Namun mereka menolak mundur dan telah mengumumkan nama-nama korban tewas selama konflik.

Karrubi, mantan pemimpin parlemen Iran, menuduh adanya penyiksaan dan pemerkosaan tahanan. Dia menyebarluaskan pengakuan salah satu korban dalam laman pribadinya, bulan lalu.

UU Pemilu Perlu Direvisi sebagaimana Pertimbangan MK, Menurut Anggota DPR
Universitas Stanford

10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Pendidikan bisnis telah menjadi fondasi bagi banyak individu yang ingin meraih sukses dalam dunia korporat, kewirausahaan, dan berbagai bidang profesional lainnya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024