Pengadilan Kejahatan Perang Yugoslavia

Karadzic Akhirnya Muncul di Ruang Sidang

VIVAnews - Mantan presiden Serbia Bosnia, Radovan Karadzic, akhirnya menghadiri sidang Pengadilan Kejahatan Perang Yugoslavia, Selasa 3 November 2009. Namun, Karadzic mengatakan tidak akan mengikuti sidang berikut jika tidak diberi tambahan waktu untuk mempersiapkan pembelaannya.

"Saya tidak membutuhkan pengacara baru, saya hanya butuh waktu," kata Karadzic dalam sidang yang berlangsung di Gedung Mahkamah Kriminal Internasional (ICT) di Den Haag, Belanda, seperti yang dikutip laman harian The New York Times.

Karadzic, yang memilih membela diri tanpa pengacara, berkali-kali absen dalam persidangan yang dimulai pekan lalu. Jaksa menjatuhkan sebelas dakwaan kepada Karadzic, termasuk dua tuduhan genosida dalam perang Bosnia 1992-1995.

Jaksa mengatakan Karadzic bertanggung jawab atas terbunuhnya 7.000 Muslim Bosnia di Srebrenica pada Juli 1995. Karadzic juga dianggap berada di balik pendudukan Sarajevo selama 43 bulan sejak 1992 oleh tentara Serbia Bosnia. Sedikitnya 10.000 orang tewas selama pendudukan itu.

Karadzic menolak seluruh dakwaan dan menyatakan memerlukan sepuluh bulan untuk memeriksa sekitar 1,3 juta halaman dokumen. "Saya tidak ingin memboikot seluruh proses sidang namun saya tidak bisa mengambil bagian dalam sesuatu yang buruk sejak awal," kata Karadzic menjawab pertanyaan hakim O-Gon Kwon.

Panel hakim menunda sidang dan akan mengeluarkan putusan jeda pekan depan. Penundaan ini menyebabkan pemaparan keterangan saksi Rabu (4/11) ini dibatalkan.

Jaksa Hildegard Uertz-Retzlaff mengatakan permintaan Karadzic justru dapat menyebabkan dia kehilangan hak membela diri. Pilihan lain yang tersedia yaitu hakim dapat menunjuk dewan untuk mewakili Karadzic jika dia memutuskan tidak mengikuti persidangan.

"Jika dibutuhkan, pengadilan dapat menggunakan paksaan untuk menghadirkan Karadzic di ruang sidang," kata Uertz-Retzlaff.

Penasehat hukum Karadzic, Marko Sladojevic mengatakan pendapat jaksa tidak beralasan. "Kami perlu tambahan waktu untuk mempersiapkan pembelaan yang sesuai dengan prinsip pengadilan adil," tutur Sladojevic. "Jika klien saya menolak mengikuti sidang dan mereka menunjuk dewan, pengadilan tidak akan berjalan dengan baik."

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024