Thailand Berlakukan 2 Hari Libur Tambahan

VIVAnews - Di tengah krisis politik yang melanda negeri mereka, para pekerja kantoran dan anak sekolah di Thailand bisa sedikit tersenyum. Pasalnya, mereka mendapat hari libur tambahan di paruh kedua pekan ini.
 
Sekretaris Jenderal Deputi Perdana Menteri dan juru bicara sementara pemerintah Thailand, Panithan Wattanayakorn, Selasa 14 April 2009, mengumumkan bahwa Kabinet menyatakan hari Kamis dan Jumat pekan ini sebagai hari libur.

Dua hari libur tersebut akan memberi waktu bagi pemerintah untuk menata hukum dan ketertiban, serta merenovasi bangunan yang rusak akibat huru-hara oleh massa pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

Perusahaan negara, bank, dan Departemen Tenaga Kerja diizinkan untuk menimbang sendiri apakah mereka akan mengambil libur ekstra tersebut atau tidak.

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Sementara itu, Departemen Luar Negeri Thailand mengatakan bahwa situasi di Bangkok telah berangsur normal sejak massa pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra ditarik mundur, hari ini.

"Warga asing bukan target konflik politik yang sedang terjadi," tulis departemen tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman harian The Nation. Pemerintah, lanjutnya, akan terus meningkatkan cara untuk memastikan keselamatan warga asing di Thailand. Demikian pula dengan pengamanan di bandar udara.

Bentrok antara pasukan bersenjata pemerintah dengan massa berkaos merah sejak 12 hingga 14 April telah melukai 123 orang, 50 orang di antaranya dirawat di rumah sakit. Dua orang tewas karena bentrok antara peserta unjuk rasa dengan warga lokal di salah satu distrik di ibukota Bangkok pada Senin malam.

Ilustrasi Gedung KPK.

KPK Ungkap Masih Ada 6 Menteri dan 3 Wakil Menteri Jokowi Belum Lapor LHKPN

KPK mengingatkan tingaal tiga hari lagi tenggat waktu bagi pejabat negara, termasuk menteri untuk melaporkan LHKPN.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024