Ke Indonesia, Menlu Prancis Tawarkan 5 Bidang Kerjasama

Menlu Marty Natalegawa
Sumber :
  • Dok. Kementerian Luar Negeri RI
VIVAnews
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik
- Berkunjung ke Indonesia, Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, menawarkan lima bidang kerjasama. Tawaran itu sebagai bentuk kelanjutan hubungan kemitraan strategis yang dicanangkan tahun 2011 silam.

Jaga Toko Kue Sendirian, Pegawai Wanita Ini Jadi Korban Tindakan Asusila

Hal itu disampaikan Fabius ketika bertemu Menlu Marty Natalegawa di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis 1 Agustus 2013, usai mengadakan pertemuan bilateral.
Sebagian Daerah Hapus Pajak Progresif dan Bea Balik Nama, Ini Daftarnya


"Kunjungan kali ini merupakan langkah lanjutan untuk merealisasikan lima bidang yakni perdagangan dan investasi, pendidikan, pertahanan dan keamanan, sosial budaya, teknologi, pariwisata dan perubahan iklim," kata Fabius.


Di bidang pendidikan, kedua pemerintah menandatangani tiga kesepakatan yaitu di bidang pelatihan dan pendidikan diplomatik. Program ini diantaranya, Letter of Intent (LOI) mengenai pelatihan penerjemah bahasa Prancis-Indonesia dalam bidang diplomasi antara Pusdiklat Kemlu dengan Institute Francaise Indonesie (IFI). Program lainnya berupa pengiriman pejabat Kementerian Pertahanan RI ke Prancis dan pemberian pelajaran Bahasa Prancis bagi para pejabat berwenang di beberapa Kementerian.


Untuk bidang pariwisata, akan dibuka penerbangan langsung Jakarta-Paris untuk meningkatkan kunjungan wisatawan kedua negara. Namun Fabius tidak mengatakan maskapai mana yang akan membuka rute tersebut.


"Rute baru Jakarta-Paris diharapkan akan direalisasikan segera."


Di bidang pertahanan, Prancis berkomitmen akan membantu Indonesia dalam memodernisasi peralatan alutsistanya. Selain itu juga dimungkinkan adanya kerjasama operasi untuk menjaga perdamaian (
peace keeping
).


Prancis dan Indonesia juga pernah menggelar dialog di bidang pertahanan pada April kemarin. Mereka berharap dapat terjalin hubungan yang lebih erat di bidang pertahanan.


"Beberapa kontrak dengan tiga perusahaan Prancis juga sudah ditandatangani pada tahun 2012 kemarin dan akan diterapkan secepatnya," imbuh Fabius.


Sementara kerjasama di bidang perubahan iklim, pemerintah kedua negara sepakat untuk melibatkan proyek energi bersih sebelum dimulai Konferensi Perubahan Iklim PBB (UNCFCCC) yang akan digelar pada 2015 mendatang di Prancis.


Untuk bidang perdagangan, Fabius yang turut ditemani 12 delegasi bisnis asal Prancis, berharap dapat menanamkan investasi yang lebih besar di Indonesia. Prancis diketahui merupakan investor terbesar keempat di Indonesia dari negara-negara di kawasan Uni Eropa.


Saat ini tercatat terdapat sekitar 110 perusahaan multinasional Prancis yang melakukan bisnis di Indonesia. Data dari Kemlu menyebut, pada tahun 2012 nilai investasi Prancis mencapai US$158,7 juta atau Rp1,6 triliun. Sedangkan untuk periode 2010-2012, nilai realisasi investasi kumulatif Prancis berjumlah US$288,3 juta atau Rp2,9 triliun.


Fabius berharap dengan lebih banyak kerjasama yang dijalin dengan Indonesia, hubungan di antara kedua negara menjadi lebih erat. Hubungan diplomatik Indonesia-Prancis terhitung sudah terjalin sejak tahun 1950 silam.


Selain bertemu dengan Menlu Marty, Fabius dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan, Chatib Basri, Menteri ESDM, Jero Wacik dan Wakil Presiden, Boediono. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya