Pelaku Bom Boston Pernah Berulah di Masjid Cambridge

Tamerlan Tsarnaev, pelaku pengeboman bom Boston (kiri)
Sumber :
  • Daily Mail

VIVAnews - Hingga saat ini masih belum diketahui motif pasti pengeboman yang dilakukan oleh dua bersaudara Tsarnaev di Boston. Namun menurut penelusuran FBI, Tamerlan Tsarnaev diketahui memiliki pandangan yang ekstrem dan tidak ragu mengemukakannya.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara Mesjid Cambridge Yusufi Vali yang mengatakan bahwa Tamerlan pernah menjadi salah satu jemaah di mesjid tersebut. Tamerlan dikenal karena berteriak dan memprotes sebuah ceramah yang menyamakan kampanye anti kekerasan Martin Luther King dengan Nabi Muhammad.

"Tamerlan teriak 'Kau orang kafir', dia juga mengatakan bahwa pembicara meracuni pikiran jemaah dan munafik," kata Vali, dilansir Boston Globe, Minggu 21 April 2012.

"Teriakannya ini ditimpali oleh para jemaah yang mengatakan 'Kau yang munafik'," lanjutnya.

Pria 26 tahun ini lantas diajak berbicara oleh beberapa orang. Dia dibujuk untuk menghentikan ulahnya atau jangan datang lagi ke mesjid tersebut. Vali mengatakan, ini bukan pertama kali Tamerlan melakukan hal seperti itu.

Kendati demikian, Vali menegaskan bahwa dia dan para jemaah tidak sampai menyimpulkan bahwa ulahnya kala itu berujung pada pengeboman di Boston. Menurutnya, perbedaan pandangan adalah hal yang wajar dalam beragama.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

"Tidak ada dari ulahnya yang bisa membuatnya membunuh seseorang," kata Vali.

Tamerlan terbunuh dalam baku tembak dengan polisi Jumat pekan lalu. Adiknya, Dzhokhar, tertangkap dengan luka parah di leher. Diduga, Tamerlan mencuci otak adiknya hingga mau melakukan aksi pengeboman Senin lalu yang menewaskan tiga orang dan melukai 170 lainnya. (adi)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024