Rusuh Penolakan Vonis Mati di Mesir, 32 Tewas

Suporter sepakbola Al Ahly di Mesir
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

VIVAnews - Sedikitnya 32 orang tewas pada kerusuhan di kota Port Said, Mesir, Sabtu waktu setempat. Massa yang merupakan suporter sepakbola asal Kairo itu marah atas keputusan pengadilan yang memvonis mati 21 rekan mereka.

Dikutip dari laman Reuters, Minggu 27 Januari 2013, ribuan massa yang marah itu memadati jalan-jalan Port Said. Mereka juga berkumpul di depan stadion latihan klub sepakbola favorit mereka, Al Ahly, di Kairo usai mendengarkan putusan hakim.

Protes atas vonis hakim berakhir ricuh, saat massa membakar ban di tengah jalan dan melakukan kekerasan. Dua kantor polisi diserbu massa. Pasukan huru-hara membalasnya dengan tembakan peluru dan gas air mata.

Menurut sumber di kepolisian, 32 orang yang tewas kebanyakan tertembus peluru. Sebanyak 312 orang terluka. Kementerian Pertahanan Mesir menurunkan pesawat militer untuk membawa mereka yang terluka ke rumah sakit.

Massa memprotes keputusan hakim yang memvonis mati 21 orang suporter Al Ahly. Mereka dinyatakan bersalah karena terlibat kematian 74 orang dalam pertandingan sepakbola 1 Februari tahun lalu. Total ada 73 tersangka dalam kasus ini, sisanya rencananya akan divonis pada 9 Maret mendatang.

Setelah putusan dibacakan, Sabtu 26 Januari 2013, keluarga para terdakwa menyerbu penjara dan kericuhan pun tak terelakkan. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan mereka.

Dilaporkan Aljazeera, terdengar suara tembakan di sekitar penjara. Sedikitnya, sembilan orang tewas dalam kericuhan setelah pembacaan putusan itu, dua di antaranya adalah polisi, sisanya warga sipil.

Polisi pun menutup Port Said, sedangkan tentara negara itu diturunkan untuk memulihkan stabilitas. "Sudah diputuskan untuk menerjunkan beberapa unit untuk menenangkan massa, stabilitas, dan melindungi sejumlah perusahaan publik," kata Jenderal Ahmed Wasfi, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi MENA.

Sementara itu, keluarga para korban yang hadir dalam ruang sidang bersukacita dan bersorak. Beberapa dari mereka sambil memegang foto anggota keluarga yang menjadi korban. Hassan Mustafa, teman seorang korban yang tewas, mengatakan, "Saya ingin keadilan bagi orang-orang yang merencanakan pembunuhan itu." (asp)

Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng
Bea Cukai layani ekspor pakaian dalam wanita

Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris

Bea Cukai layani ekspor puluhan ribu pakaian dalam wanita asal Kabupaten Bantul ke Amerika dan Inggris pada Kamis (21/03).

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024