Bumi Makin Panas, Manusia Bisa Terpanggang

Cuaca Panas di Weimar, Jerman
Sumber :
  • AP Photo/Jens Meyer

VIVAnews -Bumi makin panas. Itu sudah kita rasakan sehari-hari. Seberapa berbahaya kenaikan temperatur itu bagi kelangsungan hidup manusia, ada baiknya kita mendengar sejumlah ahli yang tekun meneliti tentang matahari dan bumi.

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Studi terbaru  yang dilakukan sejumlah ahli dari University of New South Wales, Australia,  yang dilansir Selasa 10 Mei 2010, menjelaskan bahwa dalam kurun waktu kurang dari tiga abad,separuh dari planet bumi terlalu panas untuk dihuni manusia.

Peningkatan temperatur di beberapa tempat, bisa membuat manusia tidak mampu lagi beradaptasi dan bertahan hidup. Proses pembangunan, terutama emisi gas dan rumah kaca, menjadi sebab melonjak temperatur itu.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

Para ahli itu merekomendasikan bahwa tindakan--bukan lagi sekedar kebijakan --mengurangi emisi gas dan rumah kaca sebagai salah satu solusi. Membiarkan bumi ini terus dipenuhi dua hal itu akan membuat temperatur naik sekitar 10 hingga 12 persen pada tahun 2300.

Para ahli itu menegaskan, "Sebagian besar selisih pendapat mengenai perubahan iklim adalah mengenai apakah dunia akan berhasil menempatkan pemanasan global di level yang relatif aman, yakni dengan hanya penambahan dua derajat Celsius pada 2100," kata Profesor Tony McMichael dari Australian National University (ANU) dalam karya ilmiah tambahan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), seperti dikutip dari laman Xinhua.

Namun sang profesor menambahkan bahwa perubahan iklim tidak akan berhenti pada tahun 2100.  Hingga tahun 2300, kita mungkin akan berhadapan dengan peningkatan temperatur sebesar 12 derajat atau bahkan lebih.

Bila kondisi tersebut benar terjadi, McMichael mengatakan bahwa kekhawatiran yang terjadi saat ini,  terutama mengenai naiknya  permukaan air laut, kebakaran dan gelombang panas, merosotnya keberagaman hayati, dan persoalan agrikultur akan menjadi tidak penting bila dibandingkan dengan dampak secara global.

"Peningkatan temperatur bisa menimbulkan ancaman bagi kelangsungan spesies kita," kata McMichael. "Karena setengah dari wilayah berpenghuni di planet ini akan menjadi terlalu panas bagi makhluk hidup," lanjutnya.

Penelitian tersebut dilakukan  atas kerja sama dengan Purdue University di Amerika Serikat  dan telah dipublikasikan di jurnal PNAS kemarin. (wm)

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bersama capres-cawapres pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024

Ungkapan Airlangga Hartarto Kalau Golkar Bangga Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengucapkan selamat, atas kemenangan yang diraih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada kontestasi Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024