Kontroversi Kuliner Baru di Malaysia

Bak Kut Teh Halal Langgar Ajaran Islam

VIVAnews - Penamaan Bak Kut Teh halal untuk suatu hidangan sup yang dipromosikan pemerintah Malaysia tidak saja membingungkan umat Muslim namun juga bertentangan dengan fiqih (cara hidup dan beribadah secara Islam).

Demikian menurut pejabat urusan keagamaan di Malaysia menanggapi promosi suatu kuliner yang dilakukan pemerintah. Deputi Direktur Jenderal Departemen Pembangunan Islam (Jakim), Lokman Abdul Rahman, mengatakan bahwa sup Bak Kut Teh versi baru yang dipromosikan Kementrian Pariwisata Malaysia tidak bisa dianggap halal karena masih memakai nama yang dianggap haram di bawah hukum Islam.

Maka, Jakim tidak akan meluluskan penerbitan sertifikat halal atas sup kreasi baru itu. "Mungkin ada yang akan mengajukan sertifikat, namun Jakim tidak akan meluluskan makanan itu sebagai halal karena sangat jelas bahwa nama hidangan itu tidak sesuai dengan hukum Islam," kata Rahman seperti dikutip harian Utusan Malaysia dan The Star, Rabu 23 Desember 2009.

"Saya sarankan agar makanan itu diberi nama lain ketimbang memakai nama bak kut teh halal," kata Rahman.

Dalam pameran kuliner "Fabulous Food1Malaysia," yang mempromosikan makanan tradisional di Kuala Lumpur akhir pekan lalu, Kementrian Pariwisata memperkenalkan varian hidangan baru: Bak Kut Teh versi halal. Maksudnya, tulang dan daging yang menjadi bahan utama sup itu bukan berasal dari babi, melainkan ayam, ikan, dan sayur.

Namun, maksud baik pemerintah itu mendapat kritik dari kalangan ulama Malaysia. Mereka keberatan bila hidangan itu tetap dinamai "Bak Kut Teh" walaupun memakai tambahan kata "halal."

Pasalnya, di kalangan masyarakat etnis China, Bak Kut Teh identik dengan sup daging dan tulang iga babi. Jadi, walaupun daging babi diganti dengan daging ayam atau ikan, hidangan halal itu bisa menimbulkan keraguan bagi umat Muslim.

Sementara itu, juru masak (chef) Marriot Hotel, Zaffar Abdul Samad, mengungkapkan bahwa sup itu 100 persen halal, baik dari resep maupun bahan baku. Namun, kalangan ulama tetap khawatir bahwa penamaan bak kut teh bisa mengundang kesalahpahaman antar umat.

Honda Bakal Jor-joran Produksi Motor Listrik Tahun Ini
Konferensi Pers Rilis Badan Pusat Statistik (BPS)

Timur Tengah Memanas, BPS Catat RI Paling Banyak Impor dari Israel Dibanding Iran 

Situasi di Timur Tengah saat ini tengah memanas antara Israel-Iran. Bagaimana potret perdagangan Indonesia dengan kedua negara tersebut.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024